Menguak Alasan CEO Team Vitality Tidak Pernah Menyerah
duniaesports.com – Membentuk tim League of Legends yang berkualitas tidaklah mudah. CEO Team Vitality tidak cukup hanya mengumpulkan pemain dengan kemampuan terbaik dan menggabungkannya dalam satu tim. Uang tidak dapat membeli sebuah tim yang sukses, dan Vitality adalah organisasi yang terkenal karena menghabiskan banyak uang untuk membentuk ‘super team’ yang pada akhirnya tidak mampu menghasilkan hasil yang memuaskan. Namun, Vitality bertekad untuk tetap eksis meskipun tidak pernah berhasil meraih posisi pertama dalam Playoffs.
Wawancara dengan CEO Vitality, Nicolas Maurer
Dalam wawancara dengan Dexerto, CEO Team Vitality, Nicolas Maurer, berbicara tentang pelajaran terbesar yang telah di pelajari dari perjalanan timnya di LEC, mengapa Vitality mampu terus menginvestasikan upaya untuk meraih gelar LEC, dan mengapa ia percaya bahwa tahun 2024 bisa menjadi tahun mereka akhirnya meraih posisi puncak.
“Dalam retrospeksi, mudah untuk mengatakan bahwa kita akan melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda,” ujar Nico ketika membicarakan kegagalan Vitality dalam beberapa tahun terakhir di LEC. “Tentu saja, ketika Anda menginvestasikan banyak uang untuk nama-nama besar dan gagal, mudah untuk mengatakan bahwa itu adalah pilihan yang buruk atau apapun. Tetapi kami mungkin akan melakukannya lagi, dalam artian kami ingin – dan masih ingin – membangun tim esport terbesar di dunia.
Fokus pada Pemain
Nico menjelaskan bahwa Vitality lebih fokus pada investor jangka panjang daripada pada modal ventura ketika mereka mencari pendanaan sejak tahun 2018. Meskipun tim terbaik LEC terkenal sulit untuk di kalahkan (pandangan pada Anda, G2), Nico tetap optimis bahwa skuad ini adalah yang akan melakukannya. Ia tidak berencana untuk mundur hingga Vitality meraih gelar LEC.
Nicolas mengakhiri, “Berapa lama waktu yang di butuhkan? Seberapa sulit itu? Saya tidak tahu. Tetapi kami pasti memiliki bagian yang tepat untuk menjadi tim LEC terbaik.”
Baca Juga:
Menemukan Keberhasilan di LEC
Vitality telah melewati berbagai tantangan dan kegagalan dalam perjalanannya di Liga Eropa (LEC). Meskipun pengalaman mereka dalam League of Legends tidak selalu mulus, mereka terus berjuang untuk mencapai prestasi terbaik. Keputusan untuk merombak tim dan bergantung pada pemain muda tampaknya merupakan perubahan strategi yang cerdas.
Pengambilan pendekatan yang lebih berfokus pada pengembangan bakat dan pembentukan tim jangka panjang telah membantu Vitality untuk menemukan pijakan yang lebih stabil dalam dunia kompetitif League of Legends.
Menjaga Semangat Juang
Meskipun hasil buruk dalam beberapa musim terakhir, semangat dan tekad Vitality untuk meraih gelar LEC tetap kuat. Mereka tetap percaya bahwa dengan kerja keras dan pengembangan pemain muda, mereka bisa menjadi kekuatan utama di LEC.
Nicolas Maurer dan Vitality memiliki pandangan yang optimis tentang masa depan mereka dalam kompetisi League of Legends. Meskipun mereka tahu bahwa pencapaian besar tidak akan datang dengan cepat, mereka percaya bahwa dengan pemain, pelatih, dan staf yang tepat, mereka bisa menjadi tim terdepan di LEC. Tahun 2024 menjadi target untuk meraih prestasi besar, dan mereka berharap dapat mencapainya lebih cepat dari yang diharapkan.
Kunjungi situs kami DEWABET