Kings Mencoret Roster Dota 2
Duniaesports.com – Kompetisi Dota 2 di Amerika Selatan terus menunjukkan ketidakstabilannya, dengan Mad Kings mengonfirmasi pemecatan seluruh roster mereka setelah salah satu pemain tim dilarang secara langsung selama kualifikasi DreamLeague Season 22.
Sebagai bagian dari gelombang larangan yang di lakukan oleh Valve untuk mengatasi penggunaan akun smurf dan pelanggar aturan lainnya, akun pemain pendukung Mad Kings, Steven “StingeR” Vargas, di larang secara langsung selama pertandingan. Dia tiba-tiba terputus dan tidak bisa kembali ke dalam permainan saat timnya sedang bermain melalui babak penyisihan kualifikasi DreamLeague.
Rekan setim StingeR, David “Parker” Nicho Flores, terbukti bermain dengan akun StingeR dan mungkin meningkatkan peringkatnya sebelum acara ini, sehingga meskipun mungkin bukan salah satu larangan smurf yang sedang berlangsung, hal itu secara langsung memengaruhi kemampuannya untuk bermain dalam acara tersebut. Akibatnya, Mad Kings mendapatkan kekalahan secara default dan tereliminasi. Kurang dari 24 jam kemudian, Mad Kings memutuskan untuk berpisah dengan roster yang mereka kontrak pada 29 Desember.
Thunder Awaken, akun StingeR di larang oleh Valve
“Selama pertandingan kami melawan Thunder Awaken, akun StingeR di larang oleh Valve bersama dengan banyak akun lainnya karena berbagi akun, dan dia tidak bisa menyelesaikan pertandingan,” kata Mad Kings, seperti yang di terjemahkan oleh pengguna Reddit Sekwah. “Kami ingin menegaskan bahwa larangan tersebut bukan disebabkan oleh pelanggaran aturan mengenai peningkatan peringkat seperti yang di katakan oleh [minidota]. Penting untuk menegaskan bahwa kami mengakui dan menghormati aturan yang di tetapkan oleh Valve, yang kami terima dan promosikan sebagai bagian inti dari organisasi kami.”
Dengan langkah ini, seluruh lineup Mad Kings telah di lepaskan kembali ke pasar bebas, sementara organisasi tersebut bertujuan untuk istirahat dari kompetisi untuk sementara waktu. Ini merupakan kehilangan sponsor lain bagi Amerika Selatan setelah Evil Geniuses dan beastcoast melepaskan roster mereka setelah The International 2023.
Setelah eliminasi Mad Kings, tim yang baru terbentuk, Heroic, berhasil mengalahkan Thunder Awaken, Invaders, dan BOOM Esports untuk meraih satu undangan Amerika Selatan ke DreamLeague Season 22, yang akan di mulai pada 25 Februari.
Implikasi Larangan Akun Smurf Dota 2 oleh Valve
Larangan akun smurf yang di lakukan oleh Valve di komunitas Dota 2 telah menimbulkan dampak yang signifikan dalam dunia kompetitif game ini. Salah satu efek yang paling terlihat adalah pemecatan beberapa pemain profesional yang terlibat dalam penggunaan akun smurf atau berbagi akun, seperti yang terjadi dengan StingeR dari Mad Kings.
Tindakan Valve untuk memberlakukan larangan ini di sambut baik oleh sebagian besar pemain dan penggemar Dota 2 yang ingin menjaga integritas permainan. Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang konsekuensi dari larangan akun smurf ini, terutama dalam hal dampaknya terhadap karir pemain profesional.esport terbesar di dunia
Kasus StingeR dari Mad Kings adalah salah satu contoh yang paling mencolok dari dampak larangan akun smurf terhadap karir pemain profesional. StingeR di larang menggunakan akunnya saat timnya sedang berpartisipasi dalam kualifikasi DreamLeague Season 22. Hal ini mengakibatkan timnya mendapatkan kekalahan secara default dan tereliminasi dari turnamen tersebut.
Bagi StingeR, ini adalah situasi yang sulit karena dia tidak hanya kehilangan kesempatan untuk bersaing dalam turnamen penting, tetapi juga mempengaruhi reputasinya sebagai pemain profesional. Meskipun dia tidak di larang secara permanen dari bermain Dota 2, larangan ini tetap memiliki dampak negatif pada kariernya.
Pengaruh Terhadap Tim
Selain dampak pada pemain individu, larangan akun smurf juga memiliki implikasi yang signifikan bagi tim. Dalam kasus Mad Kings, tim tersebut terpaksa melepaskan seluruh roster mereka setelah insiden tersebut. Ini menunjukkan bahwa tindakan satu pemain dapat berdampak besar pada keseluruhan tim dan organisasi.
Keputusan untuk melepaskan seluruh roster juga bisa menjadi reaksi berlebihan, tetapi hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak larangan akun smurf.
Baca Juga:
- Kapten TSM, Beralih ke Kontroler di Apex Legends
- Gulag Warzone : Sidewinder Dihapus oleh Developer Warzone
Pengaruh Finansial
Selain dampak pada karir pemain dan tim, larangan akun smurf juga memiliki implikasi finansial yang signifikan. Dalam kasus Mad Kings, mereka harus melepaskan seluruh roster mereka, yang kemungkinan mengakibatkan biaya pemutusan kontrak dan kerugian finansial lainnya.
Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa sponsor dan organisasi akan berpikir dua kali sebelum berinvestasi dalam tim Dota 2. Hal ini bisa mengarah pada penurunan dukungan finansial bagi tim-tim tersebut, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keberlanjutan mereka dalam kompetisi.
Salah satu pelajaran yang dapat di ambil dari kasus-kasus seperti ini adalah pentingnya pemahaman aturan dan konsekuensinya dalam kompetisi. Pemain dan tim harus lebih berhati-hati dalam memastikan bahwa mereka mematuhi aturan yang di tetapkan oleh Valve.
Pemain profesional juga harus menyadari bahwa tindakan mereka tidak hanya memengaruhi mereka sendiri, tetapi juga tim dan organisasi mereka. Oleh karena itu, integritas dan fair play harus menjadi prioritas utama dalam kompetisi Dota 2.
Larangan akun smurf yang di berlakukan oleh Valve dalam komunitas Dota memiliki dampak yang signifikan dalam dunia kompetitif game ini. Kasus seperti pemecatan pemain profesional oleh tim mereka sendiri menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran aturan ini.
Pemain dan tim harus memahami aturan dan konsekuensinya dengan baik, serta menjaga integritas dan fair play dalam kompetisi. Dengan demikian, dapat di harapkan bahwa kasus seperti ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam Dota.
Kunjungi segera situs kami NAGA303