berita esports

VCT 2025: BOOM Esports Tumbang dari Paper Rex

duniaesports – Turnamen Valorant Champions Tour (VCT) 2025: Pacific Stage 1 kembali menghadirkan drama emosional dan duel seru antar tim elite Asia Pasifik. Salah satu cerita besar datang dari laga eliminasi yang mempertemukan BOOM Esports melawan Paper Rex, dua tim yang sudah tidak asing lagi di ranah kompetitif Valorant.

Pertandingan yang digelar secara offline di Seoul, Korea Selatan itu menjadi momen pahit bagi perwakilan Indonesia, BOOM Esports, yang harus angkat koper lebih awal setelah kalah 1-2 dari Paper Rex dalam laga penentuan. Dengan kekalahan ini, langkah BOOM di Pacific Stage 1 resmi terhenti, sementara Paper Rex memastikan tempat di babak berikutnya.

Laga ini tak hanya mencerminkan betapa kompetitifnya ekosistem Valorant Asia saat ini, tetapi juga menggambarkan bahwa margin kemenangan semakin tipis dan kesalahan kecil bisa berdampak besar. Simak ulasan lengkap pertandingan, analisis performa, serta reaksi komunitas terhadap tersingkirnya BOOM Esports dari panggung VCT Pacific Stage 1.

duniaesports

Pertandingan Sengit: Paper Rex 2 – 1 BOOM Esports

BOOM Esports datang ke pertandingan ini dalam kondisi terjepit. Mereka sebelumnya kalah di fase grup dan harus melalui lower bracket untuk memperpanjang napas. Di sisi lain, Paper Rex, meskipun tak seganas musim-musim sebelumnya, tetap menunjukkan kelasnya sebagai tim papan atas Asia Tenggara.

Berikut adalah hasil lengkap pertandingan best-of-three:

  • Map 1 – Lotus: BOOM Esports menang 13-10
  • Map 2 – Sunset: Paper Rex bangkit, menang 13-6
  • Map 3 – Bind: Duel ketat, tapi Paper Rex unggul 13-9

Pada map pertama, BOOM menunjukkan strategi dan eksekusi yang tajam. Tehbotol dan fl1pzjder tampil luar biasa dengan kombinasi agresivitas dan kontrol area yang efektif. Namun, di map kedua, Paper Rex berhasil membaca permainan BOOM, memaksa mereka melakukan kesalahan demi kesalahan yang kemudian dimanfaatkan dengan sempurna oleh f0rsakeN dan Jinggg.

Di map penentuan, mentalitas dan pengalaman berbicara. BOOM sempat unggul di awal, namun serangkaian clutch dari Paper Rex membuat mereka membalikkan momentum. Tekanan semakin berat di akhir, dan BOOM gagal menahan gempuran.

Analisis Performa BOOM Esports: Kuat tapi Kurang Konsisten

BOOM Esports memperlihatkan permainan yang cukup solid sepanjang turnamen. Namun, seperti terlihat dalam laga melawan Paper Rex, mereka masih memiliki masalah konsistensi — terutama dalam mempertahankan keunggulan dan mengelola ekonomi tim di mid-game.

Kelebihan yang Ditunjukkan:

  • Eksekusi site cukup bersih, terutama di map Lotus dan Bind.
  • Individu seperti Tehbotol dan BerserX tampil memukau, menunjukkan kemampuan aim dan refleks tingkat tinggi.
  • Variasi strategi yang cukup luas, dengan beberapa setup trap dan fake yang sempat mengecoh Paper Rex.

Kelemahan yang Terlihat:

  • Kehilangan momentum saat under pressure. Mereka sering kali kehilangan 2–3 ronde penting setelah timeout lawan.
  • Kurang maksimal dalam clutch situations, dengan statistik 1vX win rate yang lebih rendah dibanding tim-tim lainnya.
  • Koordinasi utility kadang kurang sinkron, terutama saat melakukan retake.

Pelatih BOOM Esports, dalam sesi wawancara pascalaga, mengakui bahwa timnya masih butuh waktu untuk menyatukan chemistry secara penuh. “Kami punya talenta, tapi belum 100% klik sebagai unit. Itu PR kami untuk Stage 2,” ujarnya.

Kebangkitan Paper Rex: F0rsakeN dan Jinggg Masih Jadi Andalan

Kemenangan atas BOOM Esports menunjukkan bahwa meski Paper Rex sempat goyah awal musim ini, mereka masih merupakan ancaman nyata di kancah Asia Pasifik.

  • F0rsakeN kembali membuktikan kualitasnya sebagai salah satu duelist terbaik di dunia, dengan clutch-play dan insting agresif yang mematikan. Sementara Jinggg, yang sempat absen beberapa waktu karena wajib militer parsial, tampak sudah kembali pada performa terbaiknya.
  • Yang menarik, Paper Rex juga memperlihatkan pendekatan yang lebih taktis dibanding gaya “YOLO push” mereka di musim-musim lalu. Mereka bermain lebih terstruktur, memanfaatkan waktu dan ekonomi lebih bijak, tanpa mengorbankan agresivitas yang menjadi ciri khas mereka.
  • Dengan kemenangan ini, Paper Rex melaju ke upper round dan membuka peluang kembali tampil di VCT Masters Tokyo mendatang.

Reaksi Komunitas: Campur Aduk untuk BOOM

Kekalahan BOOM Esports memicu beragam reaksi dari komunitas Valorant, khususnya di Indonesia. Di media sosial seperti Twitter (X) dan Reddit, banyak fans menyuarakan kekecewaan atas kegagalan tim Tanah Air ini melaju lebih jauh.

Namun, tak sedikit juga yang justru memberikan dukungan dan menyemangati tim untuk bangkit di Stage 2.

“BOOM udah ngasih perlawanan keren banget lawan PRX. Cuma kurang dikit lagi. GGs buat Tehbotol, mainnya clutch banget!” — @valogab_id

“Paper Rex terlalu pengalaman sih. Tapi BOOM harus bisa lebih disiplin di eco round. Banyak buang-buang peluang.” — u/ValorantWarriorSEA

Para analis juga memberi catatan positif, menyebut bahwa BOOM adalah salah satu tim yang menunjukkan progres paling pesat dibanding tahun sebelumnya. Dengan tambahan waktu dan penyesuaian, mereka diyakini akan jadi pesaing serius di Stage 2 dan potensi lolos ke Champions masih terbuka lebar.

Apa Selanjutnya untuk BOOM Esports?

Meski tersingkir dari Pacific Stage 1, peluang BOOM untuk tampil di VCT Champions 2025 belum sepenuhnya pupus. Mereka masih punya kesempatan di:

  • Pacific Stage 2
  • Last Chance Qualifier (LCQ) Asia
  • Regional Points, tergantung performa kompetitor lainnya

Untuk itu, evaluasi mendalam akan sangat dibutuhkan. BOOM kemungkinan besar akan fokus pada:

  • Review komunikasi dalam game — memastikan semua rotasi dan retake lebih terkoordinasi
  • Penguatan mental dan fokus late game — karena sebagian besar kekalahan terjadi saat mereka unggul
  • Pemanfaatan timeout dan utility lebih efektif, terutama menghadapi tim-tim yang suka mengganti gaya main seperti Paper Rex
  • Roster diperkirakan tidak akan berubah dalam waktu dekat, mengingat performa individu cukup solid. Namun, perbaikan akan difokuskan pada sisi sinergi tim dan pengambilan keputusan.

BOOM Gugur, Tapi Harapan Belum Padam

Kekalahan dari Paper Rex memang pahit, apalagi karena artinya langkah BOOM Esports di VCT Pacific Stage 1 harus terhenti. Tapi dari cara mereka bertarung — terutama di map pertama — terlihat jelas bahwa tim ini bukan sekadar pelengkap turnamen.

Dengan talenta muda penuh potensi, pengalaman kompetitif yang terus bertambah, serta dukungan komunitas yang makin besar, masa depan BOOM Esports masih cerah. Mereka mungkin gugur di panggung pertama, tapi bukan berarti kalah dalam perjalanan panjang.

Kini, semua mata tertuju pada Pacific Stage 2. Waktunya BOOM bangkit, belajar dari kekalahan, dan membuktikan bahwa mereka bukan sekadar tim kuda hitam — melainkan calon raja baru Asia.