Twisted Minds Kembali ke Kompetisi Apex Legends dengan Roster Baru

Duniaesports.com – Setelah absen dari skena kompetitif Apex Legends selama beberapa waktu, organisasi esports internasional Twisted Minds resmi mengumumkan kembalinya mereka ke panggung Apex Legends Global Series (ALGS) dengan menghadirkan roster baru yang segar dan penuh potensi. Keputusan ini menandai langkah strategis organisasi untuk kembali memperkuat eksistensinya di ranah battle royale kompetitif yang terus berkembang secara global.

 

Langkah ini tentu menjadi sorotan para penggemar Apex Legends, terlebih mengingat sejarah Twisted Minds yang sempat memiliki performa menjanjikan di masa lalu sebelum memilih rehat. Kini dengan format kompetisi yang semakin ketat dan standar permainan yang terus meningkat, kembalinya mereka disambut antusias dan rasa penasaran: siapa saja pemain dalam roster baru ini? Dan apa target mereka di musim ini?

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas tuntas alasan di balik kembalinya Twisted Minds ke Apex Legends, profil pemain dalam roster terbaru mereka, strategi organisasi, serta harapan dan tantangan ke depan.

Apex Legends

Latar Belakang Kembalinya Twisted Minds

 

Twisted Minds bukanlah nama baru dalam industri esports. Mereka memiliki portofolio kuat di berbagai judul game seperti Rainbow Six Siege, PUBG, Valorant, hingga Rocket League. Namun di Apex Legends, perjalanan mereka sempat tersendat. Meski sempat tampil solid di beberapa turnamen regional, organisasi ini memilih mundur pada pertengahan musim ALGS tahun lalu, dengan alasan “restrukturisasi internal dan fokus pada divisi lain.”

 

Namun dalam pengumuman terbarunya yang dirilis melalui media sosial dan kanal YouTube resmi, Twisted Minds menyatakan bahwa mereka siap kembali ke kancah ALGS dan telah melakukan persiapan panjang untuk membentuk tim yang bisa bersaing di level tertinggi.

 

Apex Legends adalah bagian penting dari identitas kompetitif kami. Kami ingin kembali dengan semangat baru, pendekatan baru, dan tentu saja, dengan pemain yang siap mengguncang scene global,” ujar CEO Twisted Minds dalam pernyataan resmi mereka.

 

Roster Baru: Campuran Pengalaman dan Potensi

 

Yang paling menarik perhatian tentu saja adalah komposisi roster baru yang diperkenalkan Twisted Minds. Mereka menghadirkan tiga pemain utama yang merupakan kombinasi dari pengalaman kompetitif internasional dan bakat muda berbakat. Berikut profil ketiganya:

 

  1. Rogue1n (In-Game Leader)

Pemain asal Jerman ini bukan wajah baru di ALGS. Sebelumnya pernah bermain untuk tim tier-1 di Eropa dan dikenal sebagai IGL (in-game leader) yang disiplin. Rogue1n dikenal dengan pemahaman map yang sangat baik dan kemampuan shot-calling yang taktis. Ia diharapkan menjadi otak tim Twisted Minds dalam mengatur rotasi dan pergerakan zona.

 

  1. YukiNo (Support/Flex)

Pemain asal Jepang ini adalah rising star yang dikenal karena fleksibilitasnya menggunakan berbagai legend. YukiNo memiliki kemampuan adaptasi luar biasa dan sering menjadi clutch player di fase-fase akhir pertandingan. Ia juga aktif dalam komunitas streaming dan punya basis penggemar yang solid di Asia.

 

  1. Kriptic (Fragger)

Pemain asal Inggris yang dikenal agresif dan penuh percaya diri. Kriptic memiliki akurasi tembakan dan positioning yang cerdas, menjadikannya sosok fragger utama tim. Dalam beberapa turnamen tier-2, ia sudah mencetak rekor eliminasi yang impresif.

 

Ketiganya akan didampingi oleh Coach dan Analyst berpengalaman, yang belum diumumkan secara resmi namun disebut berasal dari eks-staff organisasi besar di ALGS sebelumnya.

 

  1. Strategi dan Filosofi Bermain

Twisted Minds dalam pernyataannya menekankan bahwa pendekatan tim ini akan berbasis pada rotasi zona yang presisi, pemanfaatan high ground, dan pengambilan keputusan cepat berbasis data. Mereka menolak bermain terlalu pasif atau terlalu agresif — memilih jalan tengah yang fleksibel, tergantung pada komposisi legend dan drop zone yang tersedia.

 

Beberapa poin strategi yang disebutkan:

 

  • Rotasi lebih awal (early zone positioning) untuk menghindari third party.
  • Penggunaan legend dinamis, tidak terikat meta, tapi disesuaikan dengan gaya bermain lawan.
  • Komunikasi terbuka dan evaluasi intensif pasca-match untuk mengurangi kesalahan yang berulang.

 

Hal ini menunjukkan bahwa Twisted Minds tidak hanya kembali sekadar “hadir,” tapi juga ingin menjadi pesaing serius yang siap mengacaukan dominasi tim-tim besar seperti TSM, DarkZero, dan Fnatic.

 

  1. Komentar Pemain: Siap Membuktikan Diri

Dalam sesi media pasca-pengumuman, ketiga pemain menyampaikan antusiasme mereka untuk membela Twisted Minds dan kembali ke kompetisi.

 

Rogue1n:

 

“Saya sudah lama ingin kembali ke scene profesional dengan struktur organisasi yang mendukung. Twisted Minds memberi saya ruang itu. Target kami jelas: lolos ke LAN dan bawa pulang trofi.”

 

YukiNo:

 

“Sebagai pemain Asia, saya ingin membuktikan bahwa kita bisa bersaing di level tertinggi. Saya senang diberi kepercayaan oleh tim global.”

 

Kriptic:

 

“Saya tahu ada banyak yang meragukan kami. Tapi saya lebih suka membuktikannya di arena, bukan di media sosial.”

 

Ketenangan dan fokus mereka dalam menjawab pertanyaan media memperlihatkan bahwa ini adalah tim dengan visi jangka panjang.

 

Komunitas Bereaksi Positif

 

Kembalinya Twisted Minds langsung disambut positif oleh komunitas Apex Legends. Banyak yang menyambut roster ini sebagai “angin segar” di tengah stagnasi komposisi tim-tim lama.

 

Tagar #TwistedReturns sempat trending di Twitter regional Eropa dan Asia. Para caster ALGS seperti RainDay dan Zephyr juga menyambut antusias dan menyebut roster ini sebagai “dark horse potensial” di ALGS Pro League Split berikutnya.

 

Komunitas juga memuji keberanian Twisted Minds merekrut pemain dari latar belakang berbeda dan tidak hanya terpaku pada pemain populer. Ini menunjukkan komitmen organisasi dalam membangun skuad dengan pendekatan scouting yang serius, bukan semata popularitas.

 

Tantangan ke Depan: Kompetisi yang Makin Sengit

 

Meski kembalinya Twisted Minds disambut antusias, tantangan yang mereka hadapi tidak main-main. ALGS musim ini dipenuhi tim-tim veteran dengan chemistry tinggi dan pengalaman internasional.

 

Tim-tim seperti TSM, OpTic Gaming, Fnatic, dan DreamFire bukan hanya unggul secara strategi, tapi juga memiliki infrastruktur, pelatih, dan support system kelas dunia. Untuk bisa bersaing, Twisted Minds harus segera beradaptasi dan menyatu dalam waktu singkat.

 

Selain itu, format kompetisi yang makin ketat dan sistem poin yang menghargai konsistensi, menuntut mereka untuk minim kesalahan dalam tiap rotasi dan pengambilan keputusan.

Baca juga :

Target Musim Ini: Lolos ke Playoff Internasional

Dalam roadmap yang dirilis, Twisted Minds memasang target realistis namun menantang:

 

  • Lolos ke ALGS Split 2 Playoff
  • Menembus Top 5 EMEA Regional Final
  • Membangun fanbase internasional dengan branding yang kuat

 

Mereka juga menjanjikan konten di balik layar, vlog kompetisi, serta kolaborasi komunitas untuk mendekatkan diri dengan fans Apex Legends di seluruh dunia.

 

Kembalinya Twisted Minds Adalah Harapan Baru di Skena Apex Legends

 

Kembalinya Twisted Minds ke kompetisi Apex Legends bukan sekadar reuni. Ini adalah pernyataan bahwa mereka belum selesai. Dengan roster baru yang penuh potensi, pendekatan taktis modern, dan komitmen organisasi yang kuat, mereka siap menantang dominasi para raksasa lama.

 

Dalam dunia esports yang terus berubah cepat, keberanian untuk bangkit, bereksperimen, dan membentuk identitas baru adalah kualitas yang akan menentukan masa depan. Twisted Minds kini melangkah ke arah itu, dan siapa tahu — musim ini, kita akan melihat mereka berdiri di panggung besar, bukan lagi sebagai underdog, tapi sebagai juara yang telah ditempa oleh waktu.

Dinda Putri

Dinda Putri adalah seorang psikolog klinis dengan dedikasi tinggi dalam membantu individu untuk mencapai kesejahteraan mental. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Psikologi di Universitas Indonesia, Dinda melanjutkan studi S2 di Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap kesejahteraan mental, Dinda telah memberikan kontribusi signifikan di bidang psikologi klinis di Indonesia.