TenZ Jelaskan Alasan Akhiri Empat Tahun Bersama Sentinels
duniaesports – Salah satu berita paling mengejutkan di dunia kompetitif Valorant datang pada pertengahan 2025: Tyson “TenZ” Ngo, pemain bintang asal Kanada, mengumumkan perpisahannya dari Sentinels, tim yang telah ia bela selama hampir empat tahun. Kabar ini tidak hanya menyedot perhatian para fans, tetapi juga memicu diskusi hangat di komunitas esports, mengingat status TenZ sebagai salah satu figur paling ikonik dalam sejarah awal Valorant.
Kini, beberapa pekan setelah pengumuman itu, TenZ akhirnya bicara blak-blakan tentang keputusan beratnya. Dalam wawancara eksklusif dengan media esports dan streaming di Twitch-nya, TenZ mengungkap bahwa alasan kepergiannya bukan hanya soal performa tim, tapi juga berakar pada masalah mental, dinamika tim, dan perubahan visi pribadi terhadap karier profesionalnya.
Mari kita bahas lebih dalam: mengapa TenZ memilih berpisah dengan Sentinels, bagaimana ia memaknai perjalanan empat tahunnya, serta ke mana arah kariernya berikutnya.

Empat Tahun Bersama: Dari Pahlawan Dadakan ke Ikon Global
TenZ pertama kali bergabung dengan Sentinels pada 2021, saat ia dipinjamkan dari Cloud9 untuk menggantikan sinatraa yang terkena sanksi. Dalam waktu singkat, TenZ berhasil membuktikan diri sebagai bintang utama, terutama lewat aksinya di VCT Masters Reykjavik 2021, di mana ia membantu Sentinels menjadi juara dunia pertama dalam sejarah Valorant.
Permainannya yang cepat, penuh presisi, dan flamboyan di agent seperti Jett dan Reyna langsung memukau publik. TenZ bukan hanya pemain, ia menjadi simbol dari era awal kejayaan Valorant.
Namun setelah masa puncak itu, performa Sentinels menurun drastis. Mereka gagal lolos ke beberapa turnamen besar dan berganti-ganti roster. Meski TenZ tetap menjadi wajah tim, tekanan dan ekspektasi mulai terasa membebani.
Alasan di Balik Keputusan: Lebih dari Sekadar Hasil Kompetitif
Dalam wawancaranya mengungkap bahwa keputusannya untuk meninggalkan Sentinels bukan semata karena hasil buruk atau pergantian pemain.
“Saya mulai merasa bukan lagi bagian dari rencana jangka panjang tim. Dinamika internal berubah, dan secara pribadi, saya merasa sudah saatnya mencari lingkungan baru.”
Berikut ini adalah beberapa alasan yang disampaikan secara mendalam:
-
Kesehatan Mental dan Tekanan Media
TenZ dikenal sebagai sosok yang terbuka soal kesehatan mental. Ia pernah berbicara tentang serangan kecemasan dan stres selama turnamen besar. Dalam beberapa tahun terakhir, tekanan publik dan media sosial yang sangat besar membuatnya merasa “tercekik” di bawah sorotan.
“Main setiap hari dengan ekspektasi bahwa kamu harus selalu sempurna itu melelahkan. Setelah beberapa saat, saya mulai kehilangan kenikmatan dalam bermain.”
Sebagai figur publik yang juga menjadi streamer besar menghadapi ekspektasi ganda—sebagai entertainer dan kompetitor. Ia mengaku mulai kehilangan semangat ketika harus selalu tampil sebagai “TenZ si superstar”.
-
Dinamika Tim yang Terus Berubah
Sejak 2022, Sentinels mengalami rotasi pemain yang intens. Nama-nama besar datang dan pergi: ShahZaM, dapr, SicK, Zellsis, dan terakhir Sacy dan pancada. Keputusan manajemen untuk terus merombak tim membuat chemistry sulit terbentuk.
TenZ merasa kehilangan stabilitas dan koneksi emosional dengan tim, yang dulu sempat sangat kuat di era awal bersama ShahZaM dan dapr.
“Saya merasa bukan lagi bagian dari ‘keluarga’ seperti dulu. Semua terasa lebih seperti pekerjaan, bukan passion.”
-
Visi Berbeda dengan Organisasi
TenZ juga menyebut bahwa visinya tentang pengembangan diri dan arah karier mulai berbeda dengan Sentinels.
“Saya ingin eksplorasi lebih luas—baik dari segi peran, gaya bermain, bahkan kesempatan untuk berkembang sebagai individu di luar kompetisi.”
Meskipun ia tidak menyebutkan konflik langsung, banyak yang menafsirkan bahwa kepergiannya juga dipengaruhi oleh ketidakcocokan dalam hal peran, struktur latihan, atau arah jangka panjang tim.
Reaksi Komunitas: Campuran Dukungan dan Kesedihan
Komunitas Valorant, baik di Reddit, Twitter/X, maupun Twitch, menunjukkan respon emosional dan campur aduk atas pengumuman ini. Banyak fans lama Sentinels merasa kehilangan karena TenZ adalah wajah tim tersebut. Namun sebagian besar juga menghargai keberanian untuk memilih jalan yang menurutnya terbaik, terutama setelah melihat beban yang ia pikul selama ini.
Salah satu komentar populer di Reddit menyebut:
“TenZ bukan cuma pemain hebat, dia adalah alasan banyak orang mencintai Valorant di awal. Kami sedih, tapi juga berharap dia bisa bahagia dan kembali dengan energi baru.”
Apa Langkah Berikutnya untuk TenZ?
Pertanyaan besar yang muncul tentu adalah: ke mana akan pergi setelah ini?
TenZ memberikan beberapa petunjuk, meski belum menyatakan dengan tegas akan bergabung ke tim baru.
-
Mungkin Rehat Sementara
Dalam pernyataannya, TenZ menyebut ingin mengambil waktu untuk fokus pada diri sendiri, menyembuhkan burnout, dan menikmati waktu bersama keluarga serta streamer community.
“Saya tidak buru-buru. Saat ini saya cuma ingin menemukan kembali alasan saya jatuh cinta dengan game ini.”
-
Fokus ke Streaming dan Brand Pribadi
TenZ adalah salah satu streamer Valorant terbesar di Twitch, dengan jutaan pengikut dan basis fans yang loyal. Ia bisa dengan mudah mengubah dirinya menjadi content creator full-time sambil tetap menjaga kedekatan dengan komunitas Valorant.
Namun, banyak analis yakin bahwa ia tidak akan pensiun. Usianya masih muda (24 tahun), dan kemampuan mekanisnya tetap di antara yang terbaik di dunia. Beberapa tim seperti 100 Thieves, Team Liquid, atau bahkan organisasi Asia seperti Paper Rex disebut-sebut berminat merekrutnya.
-
Eksplorasi Peran dan Game Baru
TenZ juga memberi sinyal bahwa ia terbuka untuk mencoba hal-hal baru: bisa saja role baru di Valorant, atau bahkan eksplorasi game FPS kompetitif lainnya seperti CS2 atau Project L (fighting game dari Riot). Tapi untuk saat ini, ia ingin berfokus pada refleksi dan eksplorasi personal.
Perpisahan Emosional dengan Sentinels
Sentinels sendiri memberikan penghormatan besar kepada TenZ saat pengumuman perpisahan. Dalam sebuah video berdurasi 7 menit, organisasi tersebut menampilkan momen-momen terbaik bersama tim: dari clutches ikonik, momen juara Reykjavik, hingga behind-the-scenes penuh tawa.
CEO Sentinels, Rob Moore, mengatakan:
“Tyson bukan hanya pemain luar biasa, dia juga manusia luar biasa. Kami berterima kasih atas dedikasinya dan akan selalu menganggapnya bagian dari keluarga Sentinels.”
Warisan TenZ di Sentinels dan Valorant
Meski masa baktinya dengan Sentinels telah usai, tak bisa disangkal bahwa TenZ telah membentuk sejarah Valorant sebagai salah satu pionir dan wajah esports game ini.
- Ia adalah juara internasional pertama di Valorant.
- Ia membuka jalan bagi banyak pemain CS:GO dan game FPS lain untuk mencoba Valorant.
- Ia membantu membesarkan komunitas melalui streaming, edukasi, dan interaksi positif dengan fans.
Warisan ini akan tetap hidup, baik ia kembali bersaing di panggung dunia atau fokus menjadi content creator.
Akhir dari Satu Bab, Awal dari Yang Baru
Keputusan TenZ meninggalkan Sentinels adalah akhir dari era penting dalam sejarah Valorant. Empat tahun kebersamaan itu membentuk reputasi, pencapaian, dan banyak kenangan bagi jutaan fans. Namun seperti semua perjalanan besar, selalu ada momen untuk berpisah dan memulai babak baru.
TenZ telah menunjukkan keberanian luar biasa untuk memilih dirinya sendiri di tengah tekanan luar biasa dari industri esports. Entah ia akan kembali ke panggung kompetitif atau menjelma sebagai kreator besar, satu hal pasti: pengaruh TenZ pada dunia Valorant tidak akan pernah pudar.
