Rekkles Mengungkapkan Diagnosis Autisme & Bagaimana Menaklukkan Kesehatan Mentalnya

duniaesports.com – Rekkles, salah satu pemain pro paling berpengalaman dalam kompetisi League of Legends, telah mengumumkan bahwa dirinya baru-baru ini didiagnosis mengidap autisme dengan tingkat fungsionalitas tinggi. Pengalaman terbarunya ini merupakan perubahan besar dalam hidup Rekkles, yang memiliki lebih dari satu dekade pengalaman kompetitif.

Rekkles telah memasuki fase baru dalam kariernya setelah bergabung dengan T1 dan berperan sebagai support. Transisi ini merupakan tantangan besar bagi Rekkles, namun perubahan terbesar dalam hidupnya baru-baru ini adalah diagnosisnya dengan autisme.

DEWALIVE

Penemuan Diagnosis

Rekkles mengungkapkan bahwa ia bahkan tidak menyadari kondisinya hingga September 2023, ketika waktu luangnya setelah ditempatkan di bangku cadangan oleh Fnatic mendorongnya untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis, atas rekomendasi dari terapisnya.

Meskipun awalnya terkejut dan merasa terancam oleh diagnosisnya, Rekkles menyatakan bahwa diagnosis ini membuat hidupnya menjadi lebih baik. Dia mendapatkan wawasan tentang mengapa beberapa keputusan karier sebelumnya tidak berhasil baginya, dan bahwa lingkungan latihan yang stabil dengan pemain yang sama mendukung kemampuannya untuk bermain pada puncak performanya.

Rekkles menyadari bahwa dia membutuhkan jadwal dan rutinitas yang terdefinisi dengan jelas untuk berhasil, dan bahwa stabilitas dan dedikasi ini adalah salah satu sifat positifnya sebagai pemain. esport terbesar di dunia

Implikasi pada Kehidupan Pribadi

Di luar karier profesionalnya, Rekkles juga menyadari bahwa dia perlu memperhatikan kebutuhannya sebagai individu. Diagnosis autisme memberinya pemahaman yang lebih baik tentang dirinya sendiri dan kebutuhan-kebutuhannya.

Rekkles menyadari bahwa dia harus berhati-hati dalam memilih lingkungan dan situasi di masa depan untuk memastikan kesejahteraannya, baik dalam karier esports maupun kehidupan pribadinya.

T1 telah menunjukkan dukungan yang besar terhadap preferensi Rekkles, dan organisasi bahkan membuat penyesuaian berdasarkan kebutuhan Rekkles untuk berhasil.

Wawancara Rekkles dengan Caedrel telah memberikan wawasan yang mendalam tentang pengalaman pribadinya dan bagaimana itu memengaruhi karier dan kehidupannya. Meskipun menghadapi tantangan baru, Rekkles bertekad untuk terus berkembang dan menjalani karier esportsnya dengan tekad yang baru ditemukan.

Rekkles, salah satu pemain veteran dalam dunia League of Legends (LoL), telah membuat pengakuan yang menggetarkan dunia esports. Dia mengungkapkan bahwa baru-baru ini didiagnosis mengidap autisme tingkat fungsionalitas tinggi, sebuah pengalaman yang memperkaya pandangannya tentang dirinya sendiri dan karier esportsnya.

Baca Juga:

Pengalaman Pro yang Luar Biasa

Sebagai salah satu pemain pro dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Rekkles telah menjadi salah satu nama besar dalam kompetisi LoL. Perjalanan kariernya mencakup berbagai tim, termasuk Fnatic dan T1, serta berbagai peran dalam permainan.

Ketika bergabung dengan T1, Rekkles membuat transisi penting dalam kariernya dengan beralih ke peran sebagai support. Meskipun tantangan ini besar, hal terbesar yang terjadi dalam hidupnya baru-baru ini adalah diagnosisnya dengan autisme.

Rekkles mengungkapkan bahwa dia baru mengetahui kondisinya pada September 2023, setelah mendapat rekomendasi dari terapisnya untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis. Awalnya terkejut, Rekkles melihat diagnosis ini sebagai langkah awal menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri.

Meskipun awalnya merasa terancam, Rekkles menemukan bahwa diagnosisnya membawa kebaikan. Ini memberinya wawasan yang lebih baik tentang mengapa beberapa langkah karier sebelumnya tidak berhasil dan membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

Implikasi pada Karier Esports

Rekkles menyadari bahwa dia membutuhkan jadwal yang terdefinisi dengan jelas dan lingkungan latihan yang stabil untuk berhasil dalam kompetisi esports. Diagnosis ini membantunya memahami kebutuhan-kebutuhannya sebagai pemain dan individu.

T1, tim terbarunya, telah menunjukkan dukungan besar terhadap preferensi dan kebutuhan Rekkles. Mereka membuat penyesuaian berdasarkan kebutuhan pemain untuk memastikan kesuksesannya dalam tim.

Meskipun dihadapkan pada tantangan baru, Rekkles optimis tentang masa depannya dalam esports DEWALIVE. Dia menyadari bahwa dia harus berhati-hati dalam memilih lingkungan dan situasi untuk memastikan kesejahteraannya, baik dalam karier esports maupun kehidupan pribadinya.

Wawancara Rekkles dengan Caedrel telah memberikan wawasan yang mendalam tentang pengalamannya dengan autisme dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan dan karier esportsnya. Meskipun menghadapi tantangan baru, Rekkles bertekad untuk terus berkembang dan menjalani karier esportsnya dengan tekad yang baru ditemukan. Dengan dukungan dari tim dan komunitasnya, dia optimis tentang masa depannya dalam dunia kompetitif LoL.

Rekkles Berbagi Pandangannya Tentang Bagaimana Autisme

Rekkles berbagi pandangannya tentang bagaimana autisme mempengaruhi cara kerjanya, menyamakan kondisinya dengan “bluescreening” di komputer. Analogi ini membantu orang lain memahami cara kerja pikirannya yang berbeda dan tantangan yang dihadapinya sehari-hari.

Meskipun menghadapi diagnosis baru dan tantangan baru dalam kariernya, Rekkles tetap optimis dan bersemangat untuk masa depannya dalam esports. Dia telah menemukan kebebasan dalam menerima dirinya sendiri dan menghargai keunikan dirinya. Hal ini memungkinkannya untuk fokus pada kesuksesan dan kesejahteraannya dalam tim T1.

Dengan berbagi pengalaman pribadinya, Rekkles juga membuka percakapan yang penting tentang kesehatan mental dalam esports dan masyarakat secara lebih luas. Kesadaran tentang autisme dan pengaruhnya terhadap individu seperti Rekkles menjadi semakin penting dalam upaya menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua orang.

Dalam wawancara yang mendalam ini, Rekkles menunjukkan kedewasaan dan keberanian dalam berbagi pengalaman pribadinya. Dia telah menemukan kekuatan dalam kerentanannya dan menunjukkan kepada dunia bahwa keberhasilan dalam esports tidak selalu harus dilihat dari permukaan saja, tetapi juga dari perjuangan dan pertumbuhan yang dialami di dalamnya.

Dinda Putri

Dinda Putri adalah seorang psikolog klinis dengan dedikasi tinggi dalam membantu individu untuk mencapai kesejahteraan mental. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Psikologi di Universitas Indonesia, Dinda melanjutkan studi S2 di Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap kesejahteraan mental, Dinda telah memberikan kontribusi signifikan di bidang psikologi klinis di Indonesia.