Pengorbanan di Balik Karir Esports: Wawasan Dari CW dan Kairi

duniaesports.com – Dalam dunia yang seringkali dianggap penuh glamour dan kemenangan, karir sebagai pemain esports profesional menyimpan tantangan dan pengorbanan yang tidak semua orang bisa tanggung. CW dan Kairi, dua pemain kunci dari tim Fnatic ONIC yang baru saja memenangkan MPL ID S13, berbagi kisah nyata di balik layar mengenai apa yang mereka alami dalam perjalanan karir mereka di esports, khususnya dalam kompetisi Mobile Legends: Bang Bang.

CW, yang berhasil meraih gelar MVP di final MPL, dan Kairi, sama-sama bagian dari skuad Fnatic ONIC, membuka tentang kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi sehari-hari sebagai pemain profesional. Dalam sebuah wawancara dengan RevivaLTV, mereka mengungkapkan bahwa tekanan mental dan hate comments merupakan salah satu aspek yang paling berat dalam karir mereka.

“Orang melihat kami bermain di panggung dan mungkin berpikir ini mudah, tapi mereka tidak melihat hate comments yang menghujani kami ketika kami melakukan kesalahan atau bermain kurang baik,” ungkap CW. “Menjadi pro player berarti mental Anda harus kuat, dan itu harusnya menjadi syarat utama untuk bermain di MPL.”

Pengorbanan Waktu dan Pribadi

Selain tekanan mental, CW dan Kairi juga berbicara tentang pengorbanan besar lainnya – waktu. Menjadi seorang pro player membutuhkan dedikasi waktu untuk latihan yang intensif, sering kali mengorbankan waktu yang bisa dihabiskan untuk keluarga atau untuk diri sendiri.

Kairi menambahkan, “Banyak pengorbanan yang harus saya buat ketika memasuki pro scene, terutama waktu dengan keluarga saya. Saya menjadi jarang bertemu mereka, dan bahkan waktu untuk diri sendiri pun sangat terbatas.”

Kedua pemain tersebut menekankan bahwa keputusan untuk menjadi pemain profesional tidak hanya mempengaruhi mereka secara pribadi tapi juga orang-orang di sekitar mereka. Mereka harus menjalani kehidupan yang sangat terstruktur dengan sedikit ruang untuk fleksibilitas, yang bisa sangat menuntut secara emosional dan fisik.

CW dan Kairi juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mengajak para penggemar esports untuk lebih berempati dan berhati-hati dalam memberikan komentar di media sosial. “Pilah pilih kata-kata Anda sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial. Apa yang mungkin tampak kecil bagi Anda, bisa jadi berdampak besar bagi orang lain,” tutur Kairi.

dewabet

Kisah CW dan Kairi memberikan kita gambaran yang lebih mendalam tentang dunia esports yang tidak selalu terlihat oleh publik. Meskipun penuh dengan tantangan dan pengorbanan, keduanya menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan terus menginspirasi banyak pemain muda di luar sana yang bercita-cita menjadi pro player. Wawasan mereka mengingatkan kita semua bahwa di balik setiap permainan yang kita tonton, ada kisah-kisah pribadi dan perjuangan yang nyata yang layak mendapat penghargaan dan pengertian yang lebih.

Dalam menghadapi tekanan yang intens dan sering kali tak terlihat oleh publik. CW dan Kairi berbagi bagaimana mereka mengembangkan strategi pribadi untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka. Mereka menekankan pentingnya memiliki dukungan yang kuat baik dari tim maupun dari keluarga. Yang berperan vital dalam membantu mereka bertahan dalam situasi yang penuh tekanan. esport terbesar di dunia

Pentingnya Dukungan Tim dan Keluarga

Menurut CW, salah satu aspek krusial yang membantu mereka bertahan. Adalah dukungan tak tergoyahkan dari rekan satu tim dan pelatih mereka. “Kami berlatih bersama, kami berjuang bersama, dan kami mendukung satu sama lain. Ini membuat perbedaan besar dalam bagaimana kami menghadapi tekanan dan ekspektasi,” ujar CW. Kairi menambahkan, “Keluarga saya juga sangat mendukung. Mereka mungkin tidak selalu mengerti semua yang saya alami, tapi mereka selalu ada untuk mendengarkan dan memberi saya ruang yang saya butuhkan untuk pulih.”

Mengelola stress menjadi bagian penting dari rutinitas mereka. CW dan Kairi berbicara tentang pentingnya rutinitas harian yang mencakup kegiatan fisik, nutrisi yang baik, dan waktu istirahat yang cukup. Kairi menjelaskan, “Saya mencoba untuk tetap aktif fisik, itu membantu saya menjernihkan pikiran. Saya juga belajar meditasi dan mindfulness, yang sangat membantu dalam mengelola stress dan kecemasan.”

Selain fisik dan mental, pengembangan keterampilan berkelanjutan juga menjadi fokus utama bagi CW dan Kairi. Mereka rutin mengikuti sesi pelatihan untuk mempertajam kemampuan bermain mereka dan tetap kompetitif. “Peningkatan keterampilan adalah proses yang tidak pernah berakhir. Setiap sesi, setiap pertandingan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh,” kata CW.

Baca Juga:

Visi Masa Depan untuk Esports

Kedua pemain juga berbicara tentang visi mereka untuk masa depan esports. Mereka berharap bahwa industri ini akan terus berkembang dalam inklusivitas dan profesionalisme. Menyediakan lebih banyak peluang bagi pemain baru untuk muncul dan berkembang.

“Esports telah tumbuh pesat, tapi masih ada banyak ruang untuk inovasi dan perbaikan, khususnya dalam aspek kesejahteraan pemain,” ujar Kairi. CW menambahkan, “Saya berharap kita akan melihat lebih banyak inisiatif. Yang fokus pada pengembangan karier jangka panjang dan kesejahteraan pemain, tidak hanya kinerja dalam pertandingan.”

Pengalaman CW dan Kairi menyoroti kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh atlet esports dewabet. Kisah mereka menginspirasi dan membuka mata banyak orang tentang realitas hidup sebagai pro player. Dengan menekankan pentingnya dukungan, keseimbangan hidup, dan pengembangan berkelanjutan, mereka memberikan wawasan berharga. Bagi siapa saja yang berkecimpung di dunia esports atau mengaspirasikan untuk menjadi bagian darinya.