berita esports

Nephew & Tibetano Juarai The MIXUP 2025, Lolos ke EWC

duniaesports – Turnamen bergengsi The MIXUP 2025 yang digelar di Lyon, Prancis, berakhir dengan penuh kejutan dan emosi. Ajang tahunan yang menjadi salah satu major event dalam kalender Capcom Pro Tour ini kembali mempertemukan petarung terbaik dari seluruh dunia dalam kompetisi sengit Street Fighter 6. Namun yang menjadi sorotan utama adalah kemenangan Nephew (Amerika Serikat) dan Tibetano (Brasil), dua pemain luar biasa yang masing-masing keluar sebagai juara untuk regional Amerika Utara dan Amerika Selatan, serta mengamankan tiket ke Esports World Cup 2025 di Riyadh.

duniaesports

Kemenangan mereka bukan hanya menjadi penegasan dominasi, tetapi juga simbol kebangkitan komunitas Street Fighter di wilayah barat, yang selama ini kerap dibayangi pemain-pemain dari Jepang, Korea, dan Asia Tenggara. Bagaimana perjalanan Nephew dan Tibetano di MIXUP 2025? Apa saja kisah menarik yang menyertai kemenangan mereka? Dan bagaimana peluang mereka di panggung dunia?

Mari kita bahas semuanya secara mendalam!

Tentang The MIXUP 2025: Turnamen Major Street Fighter

The MIXUP adalah turnamen fighting game major yang digelar setiap tahun di Lyon, Prancis. Event ini bukan hanya tempat berkumpulnya pemain top Eropa, tetapi juga merupakan bagian dari Capcom Pro Tour (CPT) — jalur kualifikasi resmi menuju Capcom Cup dan tahun ini juga menjadi event pengumpul poin utama untuk Esports World Cup (EWC) 2025.

  • Dengan total partisipasi lebih dari 600 peserta dari seluruh dunia, The MIXUP 2025 memperebutkan:

  1. Slot langsung ke Esports World Cup 2025 untuk pemenang regional
  2. Poin Capcom Pro Tour
  3. Total prize pool sebesar $75.000
  4. Gelar prestisius sebagai salah satu Major Champion 2025
  5. Nephew: Konsistensi Berbuah Mahkota
  • Profil Singkat : 

  1. Nama Asli: Alan Sun
  2. Asal: Amerika Serikat
  3. Karakter Utama: JP, Juri
  4. Prestasi Sebelumnya: Top 8 Capcom Cup 2022 & 2023, Juara Frosty Faustings 2024

Nephew bukan nama baru dalam dunia Street Fighter. Pemain asal California ini dikenal karena gaya main yang metodis, sabar, dan sangat teknikal. Ia salah satu pemain JP terbaik di dunia, dan juga memiliki Juri sebagai karakter sekunder yang sangat mematikan.

Nephew datang sebagai unggulan, tetapi tidak banyak yang menduga ia akan melaju mulus tanpa turun ke lower bracket. Di babak Top 16, ia menyingkirkan Brian_F dan Shine secara beruntun, dua nama besar dari regional NA. Kemenangannya menjadi simbol penguasaan mutlak terhadap mirror match dan zoning battle yang kompleks.

Grand Final: Nephew vs Pun

Di grand final regional Amerika Utara, Nephew bertemu rival lamanya: Punk, pemain Karin dan Luke yang juga dikenal sebagai “alpha” dalam komunitas FGC AS. Pertarungan ini adalah classic rivalry yang telah berjalan selama lebih dari 5 tahun.

Hasil Grand Final:

Nephew (JP) 3 – 2 Punk (Luke)

Pertarungan sangat ketat. Punk sempat memimpin 2-1, namun Nephew melakukan comeback dramatis dengan zoning yang hampir sempurna di game keempat dan kelima. Akurasi zoning, anti-air yang tak pernah meleset, serta spacing luar biasa membuat Punk frustrasi dan tidak bisa menembus pertahanan Nephew.

“Saya tahu Punk akan agresif, jadi saya menyesuaikan tempo. Di game 4 dan 5, saya memutuskan bermain sepelan mungkin. Dan itu berhasil.” — Nephew, dalam wawancara pasca-pertandingan

Kemenangan ini mengamankan tiket Esports World Cup 2025 untuk Nephew, sekaligus membawanya naik ke peringkat 2 Capcom Pro Tour global leaderboard.

Tibetano: Pahlawan Baru dari Brasil

  • Profil Singkat : 
  1. Nama Asli: Tiago Silva
  2. Asal: São Paulo, Brasil
  3. Karakter Utama: Blanka
  4. Prestasi Sebelumnya: Runner-up Latin America CPT 2024, Juara Treta Championship 2024

Tibetano menjadi pusat perhatian sejak babak kualifikasi regional. Ia adalah satu dari sedikit pemain yang masih setia dengan Blanka, karakter yang sering dianggap tier menengah dalam meta SF6. Namun di tangan Tibetano, Blanka menjadi alat kekacauan yang sangat sulit ditebak.

  • Perjalanan Menuju Juara

Tibetano harus melewati jalur berat. Di top 16, ia mengalahkan Caba (Dominican Republic) dan MonoPR, dua veteran berpengalaman. Perjalanan paling mengesankan terjadi di semifinal saat ia menumbangkan DonXelotte, pemain Luke yang selama ini mendominasi scene Amerika Selatan.

“Saya tidak perlu main cantik. Saya main liar, cepat, dan unpredictable. Itulah Blanka saya.” — Tibetano

  • Grand Final: Tibetano vs DR Mandrake

Di partai final regional Amerika Selatan, Tibetano menghadapi DR Mandrake, pemain E.Honda dari Republik Dominika. Pertarungan ini menjadi simbol duel gaya liar vs tekanan sabar.

Hasil Grand Final:

Tibetano (Blanka) 3 – 1 DR Mandrake (Honda)

Dengan pressure elektrik, cross-up tak terduga, dan setup aneh yang membuat penonton berteriak, Tibetano menutup seri dengan kemenangan meyakinkan. Ia tidak hanya mengamankan tiket ke EWC 2025, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan Brasil dalam ranah FGC internasional.

Kejutan & Drama Lain di The MIXUP 2025

  • Kekalahan Dini Tokido dan Kawano

Dua pemain top Jepang, Tokido (Ken) dan Kawano (Chun-Li) secara mengejutkan tersingkir di Top 32, mengindikasikan bahwa dominasi Asia kini mulai digoyang.

  • Comeback Dramatis dari AngryBird

Pemain asal UEA dan juara Capcom Cup 2023, AngryBird, hampir tersingkir di top 64. Namun ia melakukan comeback dari lower bracket hingga finis di posisi ketiga untuk regional EMEA.

  • Penampilan Fenomenal dari Frozen

Pemain muda asal Kanada, Frozen, berhasil menembus Top 8 dengan karakter Kimberly — menjadi salah satu rising star yang dipuji komunitas karena gameplay kreatif dan tajam.

Esports World Cup 2025: Tantangan Baru Menanti

Nephew dan Tibetano kini resmi lolos ke Esports World Cup 2025, yang akan digelar di Riyadh, Arab Saudi pada Desember mendatang. Turnamen ini dianggap sebagai panggung utama dunia fighting game tahun ini, dengan prize pool tertinggi sepanjang sejarah Street Fighter, yakni $2 juta.

  • Format EWC SF6:

  1. 32 pemain terbaik dari seluruh dunia
  2. Format double elimination
  3. Offline LAN event dengan penonton
  4. Disiarkan dalam 10+ bahasa
  • Siapa Saja yang Sudah Lolos?

  1. Kakeru (Jepang) – Juara EVO Japan 2025
  2. AngryBird (UEA) – Undangan otomatis sebagai juara Capcom Cup
  3. EndingWalker (UK) – Juara VSFighting 2025
  4. Nephew (USA) – Juara The MIXUP regional NA
  5. Tibetano (BR) – Juara The MIXUP regional SA

Masih tersisa sekitar 25 slot yang akan ditentukan lewat turnamen besar seperti EVO Vegas, East Coast Throwdown, serta Capcom Cup Last Chance Qualifier.

Analisis dan Prediksi: Apakah Barat Bisa Rebut Mahkota Dunia?

Kemenangan Nephew dan Tibetano menjadi sinyal bahwa era dominasi Asia mungkin akan segera bergeser. Selama hampir satu dekade, Jepang dan Korea menjadi kiblat permainan Street Fighter. Namun kini, pemain-pemain dari barat menunjukkan:

  • Adaptasi terhadap meta zoning dan rushdown terbaru
  • Konsistensi turnamen offline
  • Kreativitas dalam penggunaan karakter non-meta

“Jika Nephew bermain seperti di MIXUP, dan jika Tibetano bisa mengacaukan bracket di EWC, kita bisa melihat juara dunia dari Amerika,” ujar James Chen, caster legendaris FGC.

Tapi tentu, tantangan di EWC akan lebih berat. Tokido, Kakeru, MenaRD, dan AngryBird menunggu. Kompetisi akan jauh lebih brutal.

Komentar Komunitas & Reaksi Sosial Media

  • Twitter/X FGC:
  1. @FGCStats: “Nephew = form of his life. That was a masterclass in patience and adaptation.”
  2. @BrasilFGC: “Tibetano é monstro! Blanka não é meme. Ele é ameaça real.”
  3. @PunkDaGod: “GGs to Nephew. That JP is a wall. Gotta train harder.”
  • Stream Chat YouTube/Twitch:
  1. “BROOO THAT BLANKA TECH IS INSANE 🔥”
  2. “Nephew with the cleanest anti-airs in the game.”
  3. “FGC Brazil finally gets the respect it deserves!”
  4. “Asia better watch out. The West is coming!”

Panggung Eropa, Kemenangan Global

The MIXUP 2025 telah membuktikan bahwa fighting game adalah ekosistem yang terus berkembang dan makin kompetitif secara global. Kemenangan Nephew dan Tibetano menegaskan bahwa siapapun bisa menjadi juara, asal punya dedikasi, adaptasi, dan strategi.

Kini, keduanya tidak hanya membawa pulang piala dan hadiah, tetapi juga membawa harapan bagi komunitas mereka — Amerika dan Brasil — untuk meraih kejayaan di panggung paling tinggi: Esports World Cup 2025.

Akankah mereka mampu menantang dominasi Asia? Akankah kita melihat Blanka mengangkat trofi dunia? Atau JP menunjukkan kekuatan mutlak zoning di puncak kompetisi? Jawabannya menunggu di Riyadh.