Assassin’s Creed Shadows Sukses Besar, Ubisoft Akan Rilis Invictus Tahun Ini?

Duniaesports.com – Tahun 2025 menjadi salah satu periode terbaik untuk Ubisoft. Setelah sempat dihujani kritik atas game-game yang dianggap repetitif dan minim inovasi, Ubisoft akhirnya menemukan momentum besar lewat Assassin’s Creed Shadows — proyek ambisius mereka yang membawa franchise legendaris ini ke era Jepang feodal.

 

Assassin’s Creed Shadows bukan hanya diterima dengan baik, tapi menjadi salah satu game tersukses dalam sejarah Ubisoft: angka penjualan melejit, ulasan kritis positif, dan sambutan luar biasa dari komunitas gaming.

 

Kini, dengan Shadows baru saja meraih sukses besar, banyak rumor beredar: apakah Ubisoft akan mempercepat rilis proyek Assassin’s Creed berikutnya, yaitu Invictus, tahun ini juga?

 

Mari kita ulas lebih dalam: bagaimana sukses Shadows mempengaruhi rencana Ubisoft, apa itu Assassin’s Creed Invictus, dan apa peluang rilisnya dalam waktu dekat?

Sukses Besar: Assassin’s Creed Shadows

 

Diluncurkan pada Maret 2025, Assassin’s Creed Shadows membawa angin segar ke dalam franchise yang sudah berjalan lebih dari satu dekade ini.

 

Dengan latar belakang Jepang abad ke-16, game ini memperkenalkan dua karakter utama — seorang shinobi dan seorang samurai — yang bisa dimainkan secara bergantian. Mekanisme stealth klasik dipadukan dengan pertarungan samurai berbasis teknik yang berat dan intens, menciptakan pengalaman baru bagi fans.

 

Beberapa faktor kunci sukses Shadows:

 

  • Grafis Luar Biasa: Dunia Jepang feodal dihidupkan dengan detail mengagumkan, dari kota Kyoto yang padat hingga desa kecil di lereng gunung.
  • Cerita yang Emosional: Fokus pada konflik personal dan tema kehormatan memberikan narasi yang dalam.
  • Gameplay Dinamis: Sistem dual-character memungkinkan pendekatan berbeda untuk setiap misi — stealth total atau konfrontasi langsung.
  • Optimisasi Teknologi: Game ini dirancang khusus untuk konsol generasi terbaru dan PC high-end, memanfaatkan ray tracing dan AI procedural untuk dunia yang lebih hidup.

 

Ubisoft melaporkan bahwa Shadows mencetak rekor penjualan tercepat dalam sejarah Assassin’s Creed, bahkan mengalahkan Assassin’s Creed Valhalla dan Odyssey.

 

Bahkan di Metacritic, game ini mendapatkan skor rata-rata 89/100 — angka yang sangat tinggi untuk standar game AAA.

 

Apa Itu Assassin’s Creed Invictus?

 

Sebelum kita membahas kemungkinan rilis tahun ini, penting untuk memahami dulu: apa sebenarnya Assassin’s Creed Invictus?

 

Invictus adalah proyek Assassin’s Creed yang berbeda dari game-game utama sebelumnya. Menurut informasi dari bocoran Ubisoft dan laporan resmi:

 

  • Genre Multiplayer Fokus: Tidak seperti Shadows yang murni single-player, Invictus dirancang sebagai game multipemain berbasis pengalaman dunia Assassin’s Creed.
  • Setting: Rumornya, Invictus akan mengambil latar waktu dan tempat yang beragam, memanfaatkan mekanisme “hub world” dari Project Infinity — ekosistem baru Ubisoft untuk semua game Assassin’s Creed ke depan.
  • Gameplay: Pemain bisa memilih peran sebagai assassin, templar, atau bahkan fraksi lain, dan bermain dalam mode PvP (player versus player) serta PvE (player versus environment).
  • Team Behind It: Proyek ini digarap oleh veteran pengembang dari For Honor dan Assassin’s Creed Multiplayer era Brotherhood.

 

Ubisoft sendiri sempat mengkonfirmasi keberadaan Invictus di tahun 2022, namun sejak itu, tidak banyak update resmi selain bocoran kecil yang mengindikasikan bahwa game ini “sudah cukup jauh dalam pengembangan”.

 

Mengapa Ubisoft Bisa Mempercepat Rilis Invictus?

 

Ada beberapa alasan mengapa Ubisoft mungkin tergoda mempercepat perilisan Invictus:

 

  1. Memanfaatkan Momentum

Dengan Shadows meraih sukses besar, minat pada franchise Assassin’s Creed kembali berada di puncaknya. Ubisoft tentu ingin menjaga momentum ini. Rilis Invictus pada akhir tahun bisa memperpanjang euforia dan meningkatkan keuntungan finansial mereka.

 

  1. Persaingan Industri Game

Tahun 2025 dipenuhi dengan rilis besar dari kompetitor: Rockstar dengan GTA VI, Naughty Dog dengan proyek rahasia baru mereka, hingga Electronic Arts yang menyiapkan sekuel Jedi: Survivor. Jika Ubisoft ingin tetap relevan di tengah persaingan, merilis game besar kedua dalam satu tahun bisa menjadi strategi cerdas.

 

  1. Kesiapan Teknologi

Bocoran internal menunjukkan bahwa Ubisoft sudah mengembangkan Invictus di atas engine baru yang sangat modular, memungkinkan pengembangan lebih cepat untuk mode multiplayer dibandingkan membangun dunia open-world baru dari nol.

 

Hambatan Potensial

 

Namun, mempercepat rilis juga membawa risiko besar. Beberapa hal yang bisa membuat Ubisoft berhati-hati:

 

  1. Kualitas di Atas Kecepatan

Fans masih ingat kegagalan seperti Assassin’s Creed Unity di masa lalu — game yang dirilis terlalu cepat dan penuh bug. Ubisoft kini jauh lebih berhati-hati agar tidak mengulang kesalahan itu.

 

  1. Pasar Multiplayer yang Ketat

Game multiplayer berbasis kompetitif seperti For Honor, Rainbow Six Siege, atau Apex Legends sudah memiliki komunitas kuat. Membuka tempat baru di pasar ini butuh pendekatan matang, bukan sekadar menunggangi popularitas Shadows.

 

  1. Fatigue di Kalangan Fans

Ada risiko kelelahan (franchise fatigue) jika fans merasa Ubisoft “mengeksploitasi” Assassin’s Creed terlalu cepat setelah satu kesuksesan besar. Ini bisa berdampak buruk jangka panjang terhadap citra merek.

 

Prediksi: Rilis Tahun Ini atau Tidak?

 

Melihat semua faktor, berikut prediksi realistis:

 

  • Pengumuman: Sangat mungkin Ubisoft mengumumkan detail resmi tentang Invictus di event besar seperti Ubisoft Forward atau Gamescom 2025.
  • Beta Testing: Ada peluang Ubisoft merilis versi beta tertutup untuk Invictus di musim gugur (September–Oktober 2025) untuk menguji server, balancing gameplay, dan mengumpulkan feedback.
  • Full Release: Rilis penuh kemungkinan akan dilakukan awal 2026, sekitar Februari atau Maret — bukan akhir 2025.

 

Dengan kata lain, sementara ada peluang Ubisoft mengungkapkan Invictus tahun ini, rilis penuh kemungkinan masih butuh beberapa bulan ekstra untuk memastikan kualitas.

Berita lainnya :

Harapan Fans terhadap Invictus

 

Komunitas gamer punya harapan tinggi terhadap Assassin’s Creed Invictus. Beberapa hal yang paling banyak disebut:

 

  • Kustomisasi Karakter: Pemain ingin bisa membuat assassin mereka sendiri dengan gaya unik, bukan hanya karakter default.
  • Mode Kooperatif: Tidak hanya PvP, banyak yang berharap ada misi kooperatif melawan AI seperti di Assassin’s Creed Unity.
  • Latar Beragam: Pemanfaatan era dan lokasi berbeda dalam satu game akan menjadi daya tarik besar.
  • Ekonomi dan Progression: Sistem progression yang adil dan reward yang membuat pemain terus kembali bermain.

 

Kalau Ubisoft bisa memenuhi ekspektasi ini, Invictus berpotensi menjadi fondasi multiplayer kuat untuk Assassin’s Creed selama bertahun-tahun ke depan. Kesuksesan besar Assassin’s Creed Shadows telah membuktikan bahwa Ubisoft masih bisa menghadirkan kejayaan untuk franchise legendaris ini. Dengan momentum yang ada, wajar jika rumor tentang Invictus mencuat ke permukaan. Meskipun secara logika bisnis tergoda untuk mempercepat rilis, sepertinya Ubisoft akan tetap bermain aman: mengumumkan Invictus tahun ini, menggelar beta testing, lalu meluncurkannya secara penuh pada awal 2026. Apapun keputusannya, satu hal pasti: setelah sukses Shadows, masa depan Assassin’s Creed kini kembali terasa sangat cerah. Dan gamer di seluruh dunia bersiap menyelami petualangan berikutnya — kali ini, mungkin dengan teman-teman mereka di sisi.

 

Dinda Putri

Dinda Putri adalah seorang psikolog klinis dengan dedikasi tinggi dalam membantu individu untuk mencapai kesejahteraan mental. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Psikologi di Universitas Indonesia, Dinda melanjutkan studi S2 di Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap kesejahteraan mental, Dinda telah memberikan kontribusi signifikan di bidang psikologi klinis di Indonesia.