berita bolaDuniaesports

Apeks Kehilangan Duelist Terbaik: Florescent Pensiun

duniaesports – Komunitas Valorant dikejutkan oleh berita mengejutkan dari organisasi esports asal Eropa, Apeks. Pemain bintang mereka di posisi duelist, Florescent, secara resmi mengumumkan pensiun dari skena profesional Valorant di tengah berlangsungnya musim kompetitif VALORANT Champions Tour (VCT) 2025.

Pernyataan ini datang melalui unggahan emosional di akun X (Twitter) dan Instagram pribadi Florescent, yang menyatakan bahwa ia mengambil langkah mundur dari dunia kompetitif untuk fokus pada kesehatan mental dan keseimbangan hidup pribadi.

Keputusan ini langsung memicu reaksi dari komunitas esports global, termasuk pemain, pelatih, caster, dan fans. Bagi Apeks, ini adalah kehilangan besar — Florescent bukan hanya duelist utama tim, tapi juga salah satu pemain paling berbakat dan eksplosif yang pernah dimiliki organisasi tersebut.

duniaesports

Siapa Florescent? Bintang Muda yang Bersinar Cepat

Bagi yang mengikuti Valorant sejak 2023, nama Florescent tidak asing. Pemain asal Swedia ini bergabung dengan Apeks pada pertengahan musim 2023 dan langsung mencuri perhatian dengan gaya bermain agresif, penuh kepercayaan diri, dan eksekusi mekanik yang tajam.

Dengan agen andalan seperti Jett, Raze, dan belakangan Iso menjadi ikon permainan berisiko tinggi, berhadiah tinggi. Ia dikenal karena keberaniannya melakukan entry frags sendirian, memecah pertahanan lawan, dan membuka ruang untuk rekan-rekannya.

Dalam VCT EMEA 2024, Florescent menempati peringkat top 5 untuk:

  • First Kill per Round (FK/R)
  • Kill-to-death ratio
  • Clutch percentage

dan menjadi MVP di tiga pertandingan penting melawan tim-tim besar seperti Fnatic, Team Liquid, dan Karmine Corp.

Kepergiannya di tengah musim 2025 tentu sangat mengejutkan dan meninggalkan lubang besar di skuad Apeks.

Pernyataan Resmi Florescent: “Saya Ingin Hidup, Bukan Sekadar Bertanding”

Dalam unggahan yang viral di media sosial menulis pesan menyentuh:

“Bermain untuk Apeks dan tampil di panggung VCT adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Tapi mimpi itu datang dengan tekanan luar biasa yang perlahan menggerogoti semangat saya. Saya ingin istirahat. Saya ingin hidup, bukan hanya bertanding.”

Ia melanjutkan bahwa meskipun ia mencintai gim ini dan komunitasnya, rutinitas latihan ketat, jadwal turnamen padat, dan ekspektasi berlebih membuatnya kehilangan rasa terhadap permainan yang dulu membuatnya jatuh cinta.

Keputusan ini didukung oleh manajemen Apeks, yang dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa mereka menghormati langkah Florescent dan akan selalu membuka pintu jika ia ingin kembali.

Dampak pada Apeks: Kekosongan di Posisi Vital

Secara strategis, Apeks kini berada dalam situasi sulit. Florescent adalah pilar utama taktik tim, terutama dalam eksekusi double duelist comp dan serangan cepat yang mengandalkan entry kill agresif. Tanpa dia, tim kehilangan pencetak impact kill paling konsisten.

Analis taktik VCT, MitchMan, menyebut bahwa kehilangan Florescent sama seperti “kehilangan nyawa tim”.

“Dia bukan cuma pembunuh tajam. Dia pembuka jalan, pemberi momentum, dan penentu hasil ronde. Tanpa dia, Apeks harus mendesain ulang hampir seluruh eksekusi map mereka.”

Belum lagi soal chemistry. Florescent dikenal punya sinergi tinggi dengan IGL (In-Game Leader) Apeks, Natts, yang sering memberikan ruang bebas baginya untuk melakukan permainan liar yang sulit ditebak. Dinamika ini tak mudah digantikan oleh pemain lain dalam waktu singkat.

Apa Selanjutnya untuk Apeks? Siapa Pengganti Florescent?

Hingga artikel ini ditulis, Apeks belum mengumumkan siapa pengganti tetap Florescent. Namun beberapa nama sudah mulai beredar di komunitas, termasuk:

  • Ec1s – mantan pemain Team Liquid, fleksibel dan berpengalaman, meskipun bukan duelist murni.
  • Destrian – mid-round duelist yang tampil menonjol di tier-2 EMEA scene.
  • Zekken – meski berasal dari Amerika, beberapa rumor menyebut ia tertarik mencoba VCT EMEA.

Pemain akademi Apeks, yang digadang-gadang sebagai opsi jangka pendek sambil menunggu transfer window resmi.

Tentu saja, mencari pemain dengan gaya bermain dan nyali seperti Florescent bukanlah hal mudah. Apalagi di tengah musim, ketika pemain top sudah terikat kontrak dan butuh waktu adaptasi.

Reaksi Komunitas: Dukungan dan Harapan

Berita pensiunnya Florescent langsung menjadi trending di media sosial. Banyak pemain profesional, termasuk TenZ, Boaster, dan Derke, menyatakan dukungan mereka.

“Kesehatan mental itu nomor satu. Respect untuk Florescent karena tahu kapan harus berhenti dan jujur pada dirinya sendiri,” tulis TenZ di akun X-nya.

Caster terkenal Yinsu Collins menyebut keputusan Florescent sebagai “tindakan berani” yang menunjukkan bahwa esports sudah mulai memprioritaskan manusia di balik mouse dan keyboard.

Sementara itu, fans Apeks bereaksi dengan campuran duka dan kebanggaan. Banyak yang mengungkapkan rasa sedih karena tak bisa melihat aksi spektakuler Florescent, tapi juga bersyukur bahwa sang pemain cukup kuat untuk memilih istirahat daripada terus menderita dalam diam.

Kesehatan Mental di Esports: Sorotan yang Terus Menguat

Kasus Florescent kembali mengangkat isu kesehatan mental dalam dunia esports. Meskipun terlihat glamor di permukaan, kehidupan pemain profesional sangat menuntut — mulai dari jadwal latihan 10-12 jam sehari, tekanan performa, ekspektasi fans, hingga kurangnya waktu pribadi.

Pensiunnya pemain top seperti Sinatraa, Magisk (CS:GO), hingga Uzi (League of Legends) dalam kondisi serupa menunjukkan bahwa industri ini masih terus belajar untuk menjadi lebih manusiawi.

Organisasi seperti Apeks patut diapresiasi karena memberi ruang dan tidak memaksa pemain tetap bermain dalam kondisi mental yang buruk. Komitmen untuk menyeimbangkan performa dan kesehatan adalah langkah penting untuk menjadikan esports berkelanjutan.

Apakah Florescent Akan Kembali?

Meskipun ia menyebut ini sebagai “pensiun”, banyak yang berharap ini hanyalah hiatus sementara. Florescent sendiri menulis:

“Saya tidak tahu apakah akan kembali. Tapi untuk sekarang, saya butuh menjauh dari kompetisi. Saya akan tetap mencintai gim ini. Kita lihat nanti.”

Fans optimis bahwa pemain sekelas dia, dengan bakat luar biasa dan usia yang masih muda, akan kembali setelah mendapatkan waktu istirahat dan pemulihan. Terlebih jika industri esports mulai lebih ramah terhadap keseimbangan hidup pemain.

Bintang yang Berhenti Bersinar, Tapi Meninggalkan Cahaya

Kepergian Florescent dari kancah profesional Valorant adalah kehilangan besar, tak hanya untuk Apeks, tapi juga untuk seluruh ekosistem VCT. Namun, keputusannya adalah pengingat penting: kesehatan mental dan kualitas hidup adalah hal utama.

Dalam dunia yang terus bergerak cepat, kadang kita lupa bahwa di balik setiap highlight frag, clutch, dan ace, ada manusia yang mungkin sedang berjuang diam-diam. Florescent telah memberi kita bukan hanya permainan luar biasa, tapi juga pelajaran tentang keberanian untuk berkata cukup.

Jika nanti ia kembali, dunia Valorant akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Jika tidak, maka kita tetap akan mengenangnya sebagai salah satu duelist terbaik yang pernah ada di VCT.