Debut Tejo di VCT 2025 Tak Berakhir Indah untuk NAVI

duniaesports.com – Debut Tejo bersama Natus Vincere (NAVI) di ajang Valorant Champions Tour (VCT) 2025 menjadi sorotan banyak penggemar esports. Pemain muda berbakat asal Indonesia ini didatangkan dengan harapan besar untuk memperkuat lini pertahanan NAVI di musim baru. Namun, sayangnya, pertandingan debutnya tidak berjalan sesuai ekspektasi. NAVI harus menelan kekalahan dari Team Liquid dengan skor 2-1 di laga pembuka grup.

Awal yang Penuh Harapan

Tejo datang ke NAVI dengan reputasi sebagai salah satu pemain berbakat dari skena Asia Tenggara. Penampilannya di turnamen lokal dan prestasinya di berbagai ajang internasional membuat NAVI tak ragu untuk merekrutnya. Sang pelatih, Andrey “B1ad3” Gorodensky, bahkan secara terbuka memuji potensi Tejo saat perkenalannya ke publik.

“Kami melihat Tejo sebagai pemain dengan potensi besar. Dia memiliki kemampuan bertahan yang solid dan fleksibilitas dalam berbagai taktik,” ujar B1ad3 dalam wawancara pra-musim.

Jalannya Pertandingan Debut

Laga debut Tejo berlangsung di map Ascent, Bind, dan Split. Berikut adalah rangkuman singkat jalannya pertandingan:

  • Map 1: Ascent (6-13)NAVI kesulitan menghadapi agresivitas Team Liquid. Tejo yang memainkan agen Killjoy gagal mengontrol area site dengan efektif. Ia hanya mencatatkan 6 kill dan 12 death di map ini.
  • Map 2: Bind (13-10)NAVI bangkit di map kedua. Tejo tampil lebih percaya diri dengan menggunakan agen Cypher. Ia berhasil mencatatkan 15 kill dan memberikan informasi penting untuk kemenangan NAVI.
  • Map 3: Split (11-13)Pertandingan penentu berjalan sangat ketat. Tejo yang kali ini menggunakan Sage sempat melakukan clutch penting di ronde ke-20. Sayangnya, kesalahan komunikasi di ronde terakhir membuat NAVI harus menyerah.

Statistik Tejo di Debut VCT 2025

Berikut adalah statistik Tejo dalam laga debutnya:

  • Kill/Death/Assist (KDA): 28/35/12
  • Headshot Percentage: 22%
  • First Blood: 3
  • Clutch Won: 1/4
  • Rating: 6.5/10

Meskipun secara statistik Tejo tampil kurang maksimal, pengamat menilai bahwa ini adalah debut yang cukup menjanjikan mengingat tekanan yang dihadapinya.

Analisis Performa Tejo

Kelebihan:

  • Kemampuan membaca pergerakan lawan cukup baik di map Bind.
  • Komunikasi dengan tim terlihat solid di tengah tekanan.
  • Mentalitas yang tidak mudah goyah meski kalah di map pertama.

Kekurangan:

  • Posisi yang kurang disiplin di map Ascent.
  • Penggunaan utilitas yang kurang optimal di momen krusial.
  • Kesalahan rotasi yang berakibat fatal di map Split.

Menurut analisis esports, Tejo menunjukkan potensi besar namun masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan ritme permainan di VCT Eropa yang lebih cepat dan agresif.

Debut Tejo di VCT 2025

Baca Juga:

Adu Mekanik Mobile Legends Pratama Arhan vs Kiboy Berhadiah Tiket Piala Dunia untuk Dukung Indonesia!

FaZe Tolak Undangan | Daftar Lengkap Tim yang Akan Berlaga di ESL Pro League Season 21

Reaksi Tim dan Penggemar

Setelah pertandingan, pelatih B1ad3 memberikan komentarnya.

“Tejo menunjukkan mental yang kuat di pertandingan debutnya. Dia memang masih melakukan beberapa kesalahan, tetapi itu hal yang wajar untuk pemain baru. Kami yakin dia akan terus berkembang,” ujarnya.

Rekan setim Tejo, cNed, juga memberikan dukungan.

“Saya tahu bagaimana tekanan debut di panggung besar. Tejo sudah melakukan yang terbaik. Kami percaya padanya,” kata cNed.

Di media sosial, reaksi penggemar beragam. Sebagian memberikan dukungan penuh, sementara sebagian lainnya mengkritik performa Tejo di map pertama.

“Debut yang cukup baik untuk Tejo. Jangan menyerah, anak muda!” tulis seorang penggemar di Twitter.

“NAVI harus segera membenahi komunikasi. Tejo sudah bagus, tapi perlu lebih percaya diri,” tulis penggemar lainnya.

Fokus untuk Pertandingan Berikutnya

Kekalahan ini membuat NAVI harus segera bangkit jika ingin lolos dari fase grup. Mereka akan menghadapi Fnatic di pertandingan kedua, yang dikenal memiliki gameplay agresif.

Rencana NAVI untuk Laga Berikutnya:

  • Meningkatkan Komunikasi:Pelatih menegaskan pentingnya menjaga komunikasi, terutama dalam situasi clutch.
  • Evaluasi Posisi Tejo:Tejo kemungkinan akan difokuskan kembali pada agen Cypher atau Sage yang lebih sesuai dengan gaya permainannya.
  • Simulasi Tekanan:NAVI akan melakukan scream melawan tim-tim agresif untuk membiasakan Tejo dengan tekanan tinggi.

Opini Pengamat Esports

Pengamat esports Valorant, MitchMan, menilai Tejo memiliki potensi besar.

“Tejo sudah menunjukkan kualitasnya di Bind. Jika ia bisa lebih disiplin dan memperbaiki penggunaan utilitas, dia bisa menjadi bintang di VCT Eropa,” ujarnya.

Sedangkan caster Indonesia, Ranger Emas, mengapresiasi mentalitas Tejo.

“Main di panggung internasional dengan tim besar seperti NAVI pasti ada tekanannya. Tejo sudah menunjukkan bahwa dia punya mental kuat. Kita tinggal tunggu momen dia bersinar,” ucapnya dalam siaran langsung.

Pembelajaran dari Debut

Debut yang tidak berakhir dengan kemenangan ini menjadi pelajaran penting bagi Tejo dan seluruh tim NAVI. Beberapa pelajaran yang dapat diambil:

  • Adaptasi dengan Tempo Eropa:Tempo permainan di Eropa cenderung lebih cepat dibandingkan Asia Tenggara. Tejo perlu lebih sigap dalam mengambil keputusan.
  • Optimalisasi Utilitas:Utilitas adalah senjata utama agen Sentinel yang sering digunakan Tejo. Pemahaman posisi dan timing menjadi kunci.
  • Komunikasi yang Jelas:Kesalahan di map Split menjadi bukti pentingnya komunikasi yang jelas, terutama dalam situasi retake.

Harapan ke Depan

Meskipun debut Tejo tidak berakhir indah, perjalanan VCT 2025 masih panjang. NAVI dan Tejo memiliki waktu untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan performa mereka.

Tejo sendiri mengaku optimistis menghadapi pertandingan berikutnya.

“Saya kecewa dengan hasil hari ini, tapi ini baru awal. Saya akan belajar dari kesalahan dan kembali lebih kuat,” ujarnya di sesi wawancara pasca-pertandingan.

Dengan dukungan tim, kerja keras di sesi latihan, dan semangat pantang menyerah, Tejo diharapkan mampu menjadi pilar penting bagi NAVI di sepanjang VCT 2025. Kekalahan di laga debut hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar.

Dinda Putri

Dinda Putri adalah seorang psikolog klinis dengan dedikasi tinggi dalam membantu individu untuk mencapai kesejahteraan mental. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Psikologi di Universitas Indonesia, Dinda melanjutkan studi S2 di Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap kesejahteraan mental, Dinda telah memberikan kontribusi signifikan di bidang psikologi klinis di Indonesia.