Playoff HoK Championship 2024 Day 1: ONIC & RRQ Menggila

duniaesports – Playoff Honor of Kings (HoK) Championship 2024 telah dimulai dengan sangat seru, dan hari pertama Playoff HoK langsung menghadirkan drama serta kejutan. Kompetisi yang berlangsung di arena besar ini mempertemukan tim-tim terbaik dunia untuk bertarung demi supremasi di panggung internasional. Pada hari pertama, ONIC dan RRQ tampil menggila dengan permainan luar biasa, sementara Alter Ego (AE) harus pulang lebih cepat dari yang diharapkan, setelah gagal mempertahankan posisi di babak Playoff HoK ini.

duniaesports

Hari pertama ini penuh dengan emosi dan aksi yang menegangkan, membawa para penonton pada rollercoaster perasaan antara kegembiraan dan kesedihan. ONIC dan RRQ benar-benar menunjukkan kelas mereka, sementara AE, meski telah berjuang keras, harus menerima kenyataan pahit dari eliminasi yang lebih awal. Mari kita ulas detailnya!

ONIC: Tampil Solid dan Tangguh

ONIC, tim yang terkenal dengan permainan yang cepat dan penuh agresi, tampil dengan sangat mengesankan di hari pertama. ONIC menghadapi tantangan berat di babak pertama Playoff HoK melawan salah satu tim kuat dari China, Tim Dragons. Banyak yang memprediksi pertandingan ini akan berjalan ketat, dan memang benar adanya, terutama di game pertama.

ONIC memulai pertandingan dengan cemerlang. Mereka langsung mendominasi jalannya permainan dengan menampilkan komposisi hero yang sangat fleksibel. Tim ini terlihat sangat siap dengan strategi yang matang, dan para pemainnya benar-benar memahami peran masing-masing. Kunci permainan ONIC adalah permainan hero mid mereka, yang dipandu oleh pemain andalan mereka, Sanz. Ia berhasil melakukan rotasi cepat dan membantu lane lain untuk mendapatkan keunggulan sejak awal.

Pada game pertama, ONIC memperlihatkan koordinasi yang sangat baik, terutama dalam teamfight besar. Mereka mampu mengeksploitasi kesalahan kecil yang dilakukan oleh Tim Dragons dan menggunakan momentum tersebut untuk mendapatkan kendali permainan. ONIC berhasil mengamankan kemenangan dalam waktu yang cukup cepat, hanya sekitar 15 menit, dengan perbedaan skor kill yang mencolok, yakni 22-9.

Pada game kedua, Dragons mencoba memberikan perlawanan dengan strategi yang lebih defensif. Namun, ONIC berhasil menyesuaikan diri dengan sangat baik. Mereka tidak terburu-buru dalam mengakhiri permainan, melainkan menunggu saat yang tepat untuk melakukan serangan. Kedisiplinan ini membuahkan hasil, karena mereka mampu mengeksekusi serangan akhir dengan sangat efektif, mengamankan kemenangan bersih 2-0 dan melaju ke babak selanjutnya.

Baca Juga :

RRQ: Dominasi Tanpa Ampun

Jika ONIC tampil solid, RRQ bermain dengan penuh dominasi yang hampir tanpa celah. RRQ harus bertemu dengan salah satu tim kuat dari Korea, Phoenix. Phoenix sendiri dikenal sebagai tim yang sangat tangguh dan memiliki pengalaman besar di panggung internasional, namun RRQ benar-benar menunjukkan mengapa mereka layak diperhitungkan sebagai salah satu favorit dalam turnamen ini.

RRQ memulai game pertama dengan sangat agresif. Mereka menggunakan hero-hero yang memiliki potensi snowball besar, seperti Hayate di posisi marksman dan Omen sebagai offlaner. Di bawah komando RRQ Lemon, sang kapten yang karismatik dan berpengalaman, RRQ menguasai early game dengan sangat baik. Mereka langsung menekan Phoenix di setiap lini, dan permainan agresif ini membuat Phoenix tidak memiliki waktu untuk bernafas saat melawan RRQ.

Teamfight demi teamfight selalu dimenangkan oleh RRQ, berkat eksekusi yang sangat presisi dan keputusan yang tepat di momen-momen krusial. Pada menit ke-12, RRQ berhasil mengamankan Lord, dan dengan push yang rapi, mereka mengakhiri game pertama dengan kemenangan telak.

Pada game kedua, Phoenix mencoba bermain lebih agresif dengan harapan bisa menahan permainan RRQ yang terkenal dengan gaya serangan cepat. Namun, strategi RRQ ini malah menjadi bumerang bagi Phoenix. RRQ dengan cerdik memanfaatkan keagresifan Phoenix untuk membuka kesempatan counter-attack. Lemon dan timnya berhasil membaca pola permainan lawan dengan baik dan merespons dengan sangat efektif. Hasilnya, RRQ kembali menang dengan skor 2-0, memastikan tempat mereka di babak selanjutnya dengan penuh percaya diri.

Alter Ego (AE): Perjalanan yang Berakhir Lebih Cepat

Sayangnya, hari pertama playoff ini tidak berakhir manis bagi Alter Ego. AE harus menghadapi tim yang kuat dari Brasil, Flaming Tigers, dalam pertandingan eliminasi yang menentukan nasib mereka di turnamen ini. Setelah perjuangan keras sepanjang fase grup, AE datang dengan ambisi besar untuk bisa melaju jauh di playoff ini. Namun, nasib berkata lain.

Pada game pertama, AE terlihat cukup percaya diri dan bahkan memimpin di awal pertandingan. Celiboy, yang merupakan salah satu andalan AE, menunjukkan permainan yang apik dengan hero assassin-nya dan beberapa kali berhasil mengamankan kill penting. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Flaming Tigers mampu mengembalikan momentum. Mereka mulai menutup ruang gerak AE, dan kombinasi serangan balik yang cepat membuat AE kehilangan banyak keuntungan yang sudah mereka kumpulkan di awal game.

Pada menit ke-18, Flaming Tigers berhasil mengamankan Lord dan menggunakannya untuk melakukan push akhir yang mematikan. AE tidak mampu mempertahankan base mereka dan akhirnya menyerah di game pertama.

Game kedua menjadi lebih sulit bagi AE. Flaming Tigers bermain dengan lebih agresif, tidak memberikan AE kesempatan untuk melakukan rotasi dengan nyaman. Permainan yang penuh tekanan dari Flaming Tigers membuat AE kehilangan banyak turret di early game, sehingga mereka kesulitan untuk mempertahankan objektif. Tim AE yang sebelumnya dikenal dengan kemampuan bertarung mereka di late game kali ini tidak bisa keluar dari tekanan. Flaming Tigers menutup pertandingan kedua dengan kemenangan, yang berarti AE harus rela mengakhiri perjalanan mereka di HoK Championship 2024 lebih cepat.

Terdapat beberapa faktor yang membuat ONIC dan RRQ berhasil tampil menggila di hari pertama playoff ini. Yang pertama adalah persiapan yang matang. Baik ONIC maupun RRQ terlihat sangat siap dengan strategi-strategi mereka, dan masing-masing pemain benar-benar memahami tugas serta peran mereka di dalam tim RR. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka bisa beradaptasi terhadap strategi lawan dan memanfaatkan momen-momen krusial.