Memahami Keunggulan apEX sebagai IGL: Pandangan Mezii

duniaesports.com – Mezii merupakan tambahan terbaru dalam jajaran pemain Tim Vitality untuk Counter-Strike 2, namun dia telah memenangkan beberapa trofi tier satu. Tim ini di pimpin oleh seorang legenda sejati CS, apEX, dan pemain asal Inggris ini meyakini bahwa ada satu aspek di mana in-game leader (IGL) asal Prancis tersebut unggul dari yang lain.

Keunggulan apEX, ApEX adalah seorang veteran di kancah CS dengan usia 31 tahun, yang telah memenangkan banyak trofi sepanjang perjalanannya, termasuk dua gelar CS:GO Major. Di CS2, dia sudah mengklaim dua gelar BLAST bersama rekan-rekannya di Vitality. Mezii cukup baru dalam gaya pemanggilan apEX karena dia baru menjadi bagian dari tim selama setengah tahun. Meskipun dia memuji apEX dalam banyak hal, dia menemukan bahwa apEX luar biasa dalam membaca lawan.

“Aku pikir apEX adalah pemain superintelektual di dalam game, dan dia membaca lawan dengan sangat baik. Dia fokus pada hal itu untuk bisa membuat panggilan yang cukup sederhana. Aku tidak akan mengatakan bahwa kita datang ke game-game ini, semua peta ini dengan segala ide-ide yang mewah dan memiliki banyak eksekusi dan strategi yang berbeda,” kata mezii pada 22 April dalam wawancara dengan Dot Esports menjelang ESL Pro League Season 19.

“Dia menyadari bahwa Anda tidak perlu melakukan rencana yang sangat baik untuk memenangkan ronde jika Anda tahu apa yang akan di lakukan lawan,” tambah mezii.

Dengan Scene Profesional CS Yang Telah Berusia Lebih Dari 20 Tahun

Dengan scene profesional CS yang telah berusia lebih dari 20 tahun saat ini, sulit untuk unggul tanpa taktik yang kompleks. Mezii setuju bahwa Vitality memiliki hal ini di bawah ikat pinggang mereka, tetapi belajar cara bermain secara sederhana, sebagai tim, tanpa terlalu memikirkan hal-hal yang berlebihan adalah hal yang paling di ajarkan apEX kepadanya ketika dia menjadi bagian dari tim.

Sejauh ini, tampaknya strategi ini cukup berhasil untuk Vitality. Tim Eropa ini mencapai babak semifinal pada PGL Copenhagen CS2 Major, di mana mereka kalah dari FaZe Clan. Sebelum itu, mereka tampil di bawah standar di IEM Katowice tetapi memenangkan BLAST Premier Fall dan World Finals pada tahun 2023.

Kointoto

Mezii, apEX, dan kru lainnya memiliki banyak kompetisi yang akan di hadapi. Mereka saat ini berkompetisi di Malta pada EPL Season 19. Setelah selesai, mereka akan bersaing di IEM Dallas, Final Musim Semi BLAST Premier, dan Piala Dunia Esports, semua dalam jangka waktu dua bulan.

Sebagai salah satu tim elit dalam dunia Counter-Strike 2, Vitality memiliki sejarah kemenangan yang mengesankan. Pemimpin mereka, apEX, telah menjadi salah satu figur paling berpengaruh dalam dunia Counter-Strike selama lebih dari satu dekade. Dengan kehadiran baru Mezii di tim, pandangannya terhadap gaya kepemimpinan apEX memberikan wawasan yang berharga tentang mengapa Keunggulan apEX di anggap sebagai salah satu IGL terbaik. esport terbesar di dunia

Pengalaman Baru di Tim Vitality

Meskipun Mezii baru saja menjadi anggota Tim Vitality, dia telah merasakan kekuatan tim ini. Dalam waktu singkat, dia telah meraih beberapa trofi tier satu bersama mereka. Ini menunjukkan betapa kuatnya fondasi dan kekompakan tim di bawah pimpinan apEX.

apEX bukanlah sosok baru dalam dunia Counter-Strike. Dengan usianya yang sudah mencapai 31 tahun, dia telah mengumpulkan sejumlah gelar bergengsi, termasuk dua gelar Major CS:GO. Kepemimpinan dan pengalamannya dalam membaca permainan membuatnya menjadi salah satu IGL paling di hormati di dunia.

Salah satu aspek terpenting dari kepemimpinan Keunggulan apEX yang di soroti oleh Mezii adalah kemampuannya dalam membaca lawan. Kemampuan apEX untuk menganalisis pola permainan lawan dan mengambil keputusan strategis berdasarkan informasi tersebut menjadi kunci kesuksesan Vitality di lapangan. Hal ini memungkinkan tim untuk membuat panggilan-panggilan yang efektif dan mendominasi permainan bahkan dalam situasi yang sulit.

Baca Juga:.

Sederhana tapi Efektif

Mezii juga mengungkapkan bahwa apEX cenderung membuat panggilan yang sederhana namun efektif. Daripada mengandalkan strategi yang rumit, apEX lebih suka fokus pada pemahaman yang mendalam tentang lawan. Dengan demikian, tim Vitality dapat menjalankan rencana yang relatif sederhana namun sangat efisien, karena mereka telah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengantisipasi gerakan lawan.

Pendekatan ini telah membawa Vitality ke puncak kesuksesan di panggung internasional. Mereka telah memenangkan sejumlah trofi bergengsi dan mencapai babak-babak penting dalam turnamen besar. Meskipun mereka mengalami beberapa kekalahan, Vitality terus menunjukkan daya saing yang kuat dan ketangguhan mental yang luar biasa.

Mezii, apEX, dan anggota tim Vitality lainnya memiliki agenda yang sibuk di bulan-bulan mendatang. Mereka akan menghadapi berbagai turnamen besar di Kointoto, termasuk IEM Dallas dan BLAST Premier Spring Final. Tantangan yang menanti mereka mungkin besar, tetapi dengan kepemimpinan apEX dan semangat juang tim, mereka siap untuk menghadapinya dengan percaya diri dan tekad yang kuat.

Dalam dunia kompetitif Counter-Strike, kepemimpinan yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang permainan adalah kunci kesuksesan. Melalui pandangan Mezii, kita dapat melihat betapa pentingnya peran apEX dalam membimbing tim Vitality menuju kemenangan. Dengan pendekatan yang sederhana namun efektif, apEX telah membuktikan dirinya sebagai salah satu IGL terbaik dalam sejarah Counter-Strike, dan harapan untuk kesuksesan lebih lanjut terus menyala terang bagi tim Vitality di masa depan.

Dinda Putri

Dinda Putri adalah seorang psikolog klinis dengan dedikasi tinggi dalam membantu individu untuk mencapai kesejahteraan mental. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Psikologi di Universitas Indonesia, Dinda melanjutkan studi S2 di Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap kesejahteraan mental, Dinda telah memberikan kontribusi signifikan di bidang psikologi klinis di Indonesia.