Tim Dota 2 Jepang Bangkit Kembali: Harapan dan Keraguan Fans

Duniaesports.com – Dota 2 adalah permainan yang merajai dunia, namun salah satu negara yang cukup terkenal dalam industri game memiliki sedikit perwakilan dalam MOBA Valve ini: Dota 2 Jepang. Namun, hal tersebut mungkin akan berubah setelah pengumuman terbaru dari tim REJECT MAY menjelang Asia Pacific Predator League. Meski begitu, banyak yang meragukan apakah para pemain ini akan bertahan lama.

YO SEKALI AJA DOTA 2 SERVER JEPANG RUSIA DAN SEBAGAINHYA - YouTube

Persiapan Tim Jepang Menghadapi Asia Pacific Predator League

Asia Pacific Predator League yang di selenggarakan oleh Acer akan kembali ke Jepang pada bulan Januari mendatang. Oleh karena itu, adalah waktunya bagi tim asal Jepang untuk muncul dan menghadapi beberapa tim terbaik Asia. REJECT berharap dapat mengisi posisi tersebut dengan mengontrak Tim May pada tanggal 24 November, seperti yang mereka lakukan untuk edisi acara tahun lalu.

Team May: Juara Mara Cup 2019 yang Penuh Potensi

Team May merupakan juara Mara Cup 2019, salah satu turnamen Dota grassroots paling terkenal di Jepang yang diadakan oleh Ogasahara “Mara” Osamu yang karismatik. Acara tahunan Mara membantu membawa Dota Jepang ke sorotan, bahkan Valve mengirimkan tuan rumah dan komentator SirActionSlacks ke Jepang untuk menghadiri acara tersebut sebagai bagian dari sebuah dokumenter.esports terbesar di dunia

REJECT dan Tim May: Kembali Bersatu

Lineup yang terdiri dari baseballdogs, kaeru, Arab, Suan, dan toyomaru berkompetisi di bawah bendera REJECT pada tahun 2022, tetapi gagal memenangkan satu pertandingan pun setelah kalah dari Boonz + Goonz dari Australia dan tim Lilgun dari Mongolia. Banyak penggemar yang sangat antusias pada saat itu, karena sudah lama sejak pemain Dota Jepang mendapatkan kesempatan untuk bermain pada tingkat kompetitif. Banyak yang berharap bahwa langkah Jepang akan di ikuti oleh Korea Selatan yang memiliki kehadiran Dota yang konsisten selama pertengahan tahun 2010-an. Namun, antusiasme ini tidak berlangsung lama—tim tersebut di bubarkan hampir segera setelah turnamen berakhir, dan Dota Jepang sekali lagi tenggelam dalam kegelapan.

Keraguan Fans Dota Jepang

REJECT May kembali lagi, tetapi setelah kekecewaan sebelumnya, komunitas Dota menahan penilaian mereka apakah tim ini layak mendapatkan dukungan kembali. Bukan hanya itu, REJECT bahkan menggunakan grafik tahun 2022 untuk pengumumannya dan hanya mengganti tanggalnya. “Tentu saja akan bagus jika scene Dota Jepang menghasilkan pemain pro, tetapi pada tahap ini itu tidak akan pernah terjadi,” ujar seorang penggemar, mencatat bahwa tim yang mengalahkan REJECT May pada tahun 2022 bahkan tidak bersaing di puncak wilayah tersebut.

Kali ini, REJECT mendapatkan dukungan dari beberapa sponsor termasuk Sony, sehingga mungkin ini adalah tanda bahwa organisasi dan tim akan bertahan lebih lama. Asia Pacific Predator League dijadwalkan akan dimulai pada tanggal 13 Januari 2024.

Harapan dan Keraguan Terhadap Tim Dota 2 Jepang

Dalam dunia Dota 2, harapan dan keraguan selalu hadir bersamaan. Fans Dota Jepang berharap bahwa REJECT May akan mewakili negara mereka dengan baik dalam Asia Pacific Predator League, tetapi keraguan tentang seberapa lama tim ini akan bertahan juga menghantui pikiran mereka. Meskipun demikian, pengumuman dukungan dari sponsor seperti Sony memberikan harapan bahwa tim ini mungkin akan menjadi langganan di kompetisi Dota 2 di masa mendatang. Kita semua akan menunggu dan melihat apakah pemain-pemain ini akan mengubah nasib Dota 2 Jepang.

Perkembangan Dota 2 di Jepang memang belum sebesar di beberapa negara lain, tetapi ada potensi besar untuk perubahan. Tim REJECT May memiliki tugas yang berat untuk membawa harapan dan optimisme bagi penggemar Dota Jepang. Meskipun sejarah mereka sebelumnya mungkin tidak begitu sukses, tetapi perjalanan ini adalah langkah yang di perlukan menuju pertumbuhan komunitas Dota 2 di negara tersebut.

Dukungan Dari Organisasi Esports

Salah satu faktor yang mungkin dapat membantu REJECT May bertahan lebih lama adalah dukungan dari organisasi esports dan sponsor seperti Sony.

Membuka Pintu Untuk Talenta Muda

Banyak pemain muda yang terlibat dalam kompetisi, semakin besar peluang Jepang menghasilkan pemain berbakat yang dapat bersaing di tingkat internasional.

Tentu saja, tantangan besar masih menunggu REJECT May dan komunitas Dota 2 Jepang secara keseluruhan. Mereka perlu membuktikan bahwa mereka bisa bersaing dengan tim-tim terbaik dari Asia dalam kompetisi seperti Asia Pacific Predator League. Selain itu, mereka juga perlu mempertahankan motivasi pemain mereka agar tidak mengalami nasib seperti sebelumnya.

Baca Juga:

Harapan Bersama

Meskipun keraguan ada di sana, harapan untuk kemajuan Dota 2 di Jepang juga tetap berkobar. Penggemar dan pemain Dota Jepang berharap tim-tim lainnya akan menjadi perwakilan yang kuat bagi negara mereka dalam kompetisi global.

Perjalanan tim Dota 2 Jepang, seperti REJECT May, mungkin masih panjang dan penuh tantangan. Namun, mereka telah memberikan harapan baru bagi penggemar Dota di negara tersebut.Dukungan dari berbagai pihak dan semangat pemain muda seperti Kobbie Mainoo, semoga Dota 2 di Jepang akan terus berkembang. Hanya waktu yang akan memberi jawaban apakah tim ini akan bertahan dan mengubah nasib Dota 2 Jepang.

Kunjungi situs kami tradisibet