berita esportsdunia esports

4 Tahun Berkarier, TenZ Umumkan Keluar dari Sentinels

Dunia esports Valorant dikejutkan oleh kabar mengejutkan dari salah satu pemain ikonik dan paling berbakat di scene kompetitif: Tyson “TenZ” Ngo. Pada pertengahan tahun 2025 ini, setelah empat tahun membela tim Sentinels, TenZ secara resmi mengumumkan kepergiannya dari organisasi yang selama ini membesarkan namanya. – duniaesports

Pernyataan tersebut ia sampaikan melalui unggahan video berdurasi 7 menit di akun YouTube dan X (Twitter)-nya, di mana ia mengucapkan terima kasih kepada Sentinels, rekan-rekan satu tim, pelatih, dan para penggemar yang telah mendukungnya sejak awal perjalanan. Keputusan ini sekaligus menandai berakhirnya era TenZ di Sentinels, yang tidak hanya berarti perubahan roster, tapi juga akhir dari satu generasi emas di esports Valorant Amerika Utara.

Apa yang membuat TenZ memutuskan hengkang? Apa kontribusi dan warisannya selama bersama Sentinels? Dan ke mana dia akan pergi selanjutnya? Mari kita ulas secara lengkap dalam artikel ini.

duniaesports

Dari Pemain Pinjaman ke Wajah Sentinels

TenZ awalnya bukan bagian dari Sentinels. Ia bergabung sebagai pemain pinjaman dari Cloud9 pada awal 2021, ketika Sentinels kehilangan sinatraa karena kasus hukum. Tak butuh waktu lama bagi TenZ untuk mencuri perhatian publik. Dengan gaya bermain agresif, aim presisi, dan kepercayaan diri tinggi, TenZ langsung menjadi pusat perhatian di turnamen Valorant Champions Tour (VCT).

Puncaknya terjadi pada VCT Masters Reykjavik 2021, di mana Sentinels keluar sebagai juara dunia tidak resmi pertama dan tidak terkalahkan selama turnamen. TenZ tampil luar biasa dan menyabet gelar MVP — memperkuat statusnya sebagai superstar global Valorant.

Melihat potensi besar itu, Sentinels akhirnya membeli kontrak TenZ dari Cloud9 secara permanen. Sejak saat itu, ia menjadi ikon utama tim, wajah brand Sentinels, dan bahkan representasi dari profesionalisme kompetitif di game yang masih baru saat itu.

Perjalanan 4 Tahun: Puncak dan Jurang

Selama membela Sentinels, karier TenZ dipenuhi dengan momen epik, tapi juga masa sulit. Berikut adalah gambaran singkat perjalanan empat tahunnya bersama tim:

  •  2021: Tahun Keemasan

  1. Juara VCT Masters Reykjavik tanpa kekalahan
  2. TenZ jadi wajah global Valorant
  3. Popularitas meledak, baik secara kompetitif maupun personal branding
  • 2022–2023: Penurunan Performa

  1. Sentinels gagal lolos ke beberapa turnamen besar
  2. Performa tim menurun, meskipun TenZ tetap menonjol secara individu
  3. Masalah komunikasi tim dan rotasi pemain kerap mengganggu kestabilan
  4. TenZ beberapa kali cuti karena kelelahan mental dan cedera tangan
  • 2024: Rebuild dan Comeback

  1. Sentinels merombak roster dan mulai kembali kompetitif
  2. TenZ berpindah role beberapa kali (dari duelist ke flex dan kembali)
  3. Hasil positif mulai terlihat, tapi tak cukup untuk meraih gelar
  • 2025: Akhir Sebuah Era

  1. Kembali gagal lolos ke playoff VCT Masters
  2. Isu internal mulai mencuat
  3. TenZ akhirnya mengumumkan perpisahan dari Sentinels

Perjalanan ini mencerminkan bagaimana esports, seperti olahraga profesional lainnya, penuh dengan dinamika — dari puncak kejayaan hingga masa transisi.

Alasan Di Balik Keputusan Hengkan

Dalam video pengumumannya, TenZ menyampaikan keputusan ini dengan penuh emosi dan keterbukaan. Beberapa alasan utama yang ia ungkapkan adalah:

  • Kesehatan Mental dan Keseimbangan Hidup

TenZ menyatakan bahwa tekanan sebagai bintang utama dan ekspektasi yang tak henti-hentinya membuatnya kelelahan secara mental. Ia merasa bahwa untuk bisa terus berkembang, ia membutuhkan lingkungan baru.

“Saya mencintai Sentinels, tapi saya juga merasa sudah waktunya mencari tantangan baru. Saya ingin kembali menikmati game, belajar hal-hal baru, dan menjadi pemain yang lebih baik.”

  • Butuh Proyek Baru

TenZ merasa bahwa setelah 4 tahun bersama organisasi yang sama, ia membutuhkan perubahan. Ia membuka peluang untuk bergabung dengan tim lain, atau bahkan eksplorasi game kompetitif baru, meski tetap mengisyaratkan bahwa Valorant masih jadi prioritas utama.

  • Fokus pada Konten dan Komunitas

TenZ juga mengisyaratkan bahwa ia ingin menyeimbangkan karier kompetitif dengan aktivitas konten kreator, seperti streaming, YouTube, dan membangun brand pribadinya.

Respons Sentinels: Terima Kasih dan Hormat

Pihak Sentinels merespons kepergian TenZ dengan penuh respek. Dalam unggahan resmi, mereka menyatakan:

“Terima kasih kepada TenZ atas dedikasi, semangat, dan semua kenangan luar biasa yang dia berikan. Ia akan selalu menjadi bagian dari keluarga Sentinels.”

CEO Sentinels, Rob Moore, juga menyampaikan bahwa tidak ada konflik atau perpisahan pahit di balik kepergian TenZ. Ini adalah keputusan bersama yang diambil dengan mempertimbangkan masa depan kedua belah pihak.

Sentinels kini harus bergerak cepat untuk mencari pengganti yang sepadan — meski, secara realistis, tidak mudah menggantikan seorang TenZ, baik dari segi teknikal maupun pengaruh global.

Ke Mana TenZ Akan Pergi Selanjutnya?

Spekulasi pun langsung merebak soal tujuan selanjutnya bagi TenZ. Beberapa kemungkinan yang mengemuka:

  • 100 Thieves atau NRG

Dua tim besar Amerika ini disebut sebagai tujuan paling logis. Keduanya tengah merombak roster dan ingin menghadirkan nama besar. TenZ, dengan pengalaman dan daya tariknya, adalah target ideal.

  • Team Liquid

Salah satu organisasi yang punya dana besar dan ambisi tinggi di EMEA. Meski secara geografis jauh, kemungkinan tetap terbuka jika TenZ ingin “restart” di region baru.

Pindah Game (Misalnya ke CS2 atau Valorant Mobile)

Meski kecil, peluang TenZ menjajal game lain tetap ada. Ia pernah dikenal sebagai pemain CS:GO muda yang menjanjikan. Jika ia ingin rebranding total, ini bisa jadi langkah menarik.

Namun, dalam video pengumuman, TenZ menyatakan:

“Saya belum selesai dengan Valorant. Saya masih punya mimpi, masih ingin mengangkat trofi. Tapi saya ingin melakukan itu dengan energi dan cara yang baru.”

Jadi, besar kemungkinan kita masih akan melihatnya di scene Valorant, dengan warna seragam yang berbeda.

Reaksi Komunitas: Perpisahan Penuh Emosi

Berita ini langsung memicu reaksi luas di media sosial. Tagar #ThankYouTenZ dan #LegendTenz sempat menjadi trending di X (Twitter), dengan ribuan fans menyampaikan dukungan, kenangan, dan harapan baik.

Beberapa pro player juga memberi penghormatan, seperti:

  • yay: “One of the greatest to ever do it. Respect.”
  • Shroud: “I remember the first time I saw him play. TenZ changed the game.”
  • ScreaM: “TenZ = Aim God. Good luck on your next journey!”

Warisan TenZ di Dunia Valorant

Lebih dari sekadar statistik atau gelar, warisan TenZ adalah bagaimana ia mengubah cara kita melihat pemain FPS di era baru.

  • Teknikal

Ia membawa pendekatan mekanikal yang belum pernah terlihat sebelumnya di Valorant. Banyak pemain muda menirunya, dari cara flicking, movement, hingga crosshair placement.

  • Branding

TenZ adalah bintang pertama Valorant yang menjadi ikon global, bukan hanya karena skill, tapi juga persona yang relatable dan menarik.

  • Jembatan Antargenerasi

Ia datang dari latar belakang CS:GO, masuk ke Valorant, dan menginspirasi komunitas baru. Ia bukan hanya pro player, tapi simbol era transisi esports FPS.

Akhir Sebuah Era, Awal Petualangan Baru

Keputusan TenZ untuk meninggalkan Sentinels memang mengejutkan, tapi juga masuk akal secara emosional dan profesional. Setelah 4 tahun yang penuh tekanan, kemenangan, kritik, dan harapan, ia ingin membuka lembaran baru.

Bagi Sentinels, ini adalah momen refleksi: kehilangan bintang utama sekaligus kesempatan untuk membentuk identitas baru. Bagi TenZ, ini adalah peluang untuk menemukan kembali cinta pada permainan, dan mungkin, membuktikan bahwa babak terbaiknya masih di depan.

Satu hal pasti: ke mana pun TenZ pergi, dunia Valorant akan memperhatikan.